Peringatan! Inilah Aplikasi Paling Rakus Data di Tahun 2025

Wait 5 sec.

Facebook dan Instragram serta aplikasi media sosial lainnya adalah pengumpul data pribadi (foto: dok. pexels)JAKARTA- Di tengah era digital yang serba gratis, sebuah studi terbaru dari Apteco mengungkap sisi gelap dari aplikasi-aplikasi populer: pengumpulan data pribadi dalam jumlah luar biasa. Meta, raksasa media sosial di balik Facebook, Instagram, dan Threads, menjadi pemuncak daftar aplikasi paling “rakus data” di tahun 2025. Setiap aplikasinya dilaporkan mengumpulkan hingga 156 poin data pribadi yang ditautkan langsung ke identitas pengguna.Studi ini memberikan peringatan tegas: “gratis” bukan berarti tanpa biaya — karena yang sebenarnya Anda bayarkan adalah data pribadi Anda.Facebook dan Instagram, dua platform unggulan Meta, menduduki posisi teratas dengan masing-masing 156 poin data yang dikaitkan langsung ke pengguna. Threads, media sosial baru milik Meta, menyusul dengan 154 poin data. Ini menunjukkan konsistensi strategi Meta dalam mengumpulkan data pengguna untuk kepentingan bisnis, terutama periklanan bertarget.Studi tersebut menggarisbawahi bahwa strategi ini bukan kebetulan. Meta telah membangun seluruh ekosistem aplikasinya untuk menambang informasi pribadi demi menciptakan profil pengguna yang sangat detail.Aplikasi Lain Juga “Lapar Data”Selain media sosial, studi ini juga menemukan aplikasi dari kategori lain yang ikut bersaing dalam mengumpulkan data:Asisten AI: Amazon Alexa (115 poin), Google Assistant (56 poin)Hiburan: Amazon Prime Video (64 poin)Bisnis dan Karier: LinkedIn (124 poin)Keuangan: PayPal (72 poin), Klarna (69 poin)Kesehatan dan Kebugaran: Strava (60 poin), Flo (40 poin)Belanja: Amazon (83 poin)Transportasi dan Perjalanan: Uber (71 poin), Airbnb (64 poin)Namun, tak semua aplikasi berperilaku serupa. Beberapa aplikasi seperti Booking.com, AI Chatbot, NHS Couch to 5K, Aldi, dan Reddit diketahui tidak mengumpulkan data pribadi yang ditautkan ke pengguna. Aplikasi-aplikasi ini umumnya tidak mengharuskan pengguna membuat akun atau memberikan informasi identitas secara langsung.Jenis Data yang Paling Banyak DikumpulkanApteco mengidentifikasi jenis data yang paling sering dikumpulkan:Informasi Kontak: Nama, nomor telepon, alamat rumah (tercatat 667 kali di berbagai aplikasi)Pengenal (Identifiers): ID akun, ID perangkat, nama pengguna (546 kali)Data Penggunaan: Aktivitas dalam aplikasi, waktu penggunaan, interaksi (469 kali)Dengan data-data ini, perusahaan mampu membuat profil psikografis yang sangat lengkap, memungkinkan mereka menargetkan iklan dengan presisi tinggi dan menyajikan konten yang membuat pengguna terus terlibat — tanpa mereka sadari bahwa semuanya telah dihitung dan diawasi.Apa yang Bisa Anda Lakukan?Meskipun tidak realistis untuk benar-benar lepas dari ekosistem digital saat ini, Anda tetap memiliki kendali. Berikut beberapa langkah praktis:Hati-hati Membagikan Data SensitifJangan sembarangan memasukkan data keuangan, kesehatan, atau informasi pribadi yang sangat sensitif.Periksa Izin Aplikasi Secara BerkalaRevisi dan cabut izin yang tidak relevan atau tidak diperlukan oleh aplikasi.Atur Privasi di Perangkat AndaBatasi pelacakan iklan dan berbagi data dari pengaturan sistem operasi Anda.Pertimbangkan Aplikasi BerbayarTerkadang, membayar sedikit untuk aplikasi bisa jauh lebih baik daripada menyerahkan privasi Anda.Hapus Aplikasi yang Tidak DigunakanSemakin sedikit aplikasi, semakin kecil pula potensi kebocoran data.Selalu Update Informasi AndaIkuti berita terkini soal kebijakan data, privasi, dan teknologi. Semakin Anda tahu, semakin Anda terlindungi.Dunia digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, dengan kemudahan yang ditawarkan, datang pula risiko besar terhadap privasi. Studi ini menjadi pengingat keras bahwa dalam dunia digital, Anda bukan hanya pengguna — Anda adalah produk. Dan produk utama yang diperjualbelikan adalah data pribadi Anda.Kini saatnya lebih sadar, lebih bijak, dan lebih peduli terhadap apa yang Anda izinkan aplikasi ketahui tentang diri Anda.