Sekjen Golkar: Presiden Butuh Waktu Evaluasi Menteri-menterinya Untuk Direshuffle

Wait 5 sec.

Presiden Prabowo berbicara di hadapan Kabinet Merah Putih, di Lapangan Sapta Marga, Akmil, Kota Magelang, Jumat 25 Oktober 2024. (Tim Media Prabowo Subianto)JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang tidak akan melakukan reshuffle kabinet di tengah isu perombakan jajaran menteri Kabinet Merah Putih. Menurutnya, presiden memang perlu waktu untuk mengevaluasi para menterinya, mana yang layak untuk direshuffle. "Kalau hari ini tidak dilakukan reshuffle ya barangkali Presiden menganggap menteri-menterinya masih bekerja dengan cukup baik," ujar Sarmuji, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 16 Juni. "Atau, Presiden masih membutuhkan waktu untuk mengevaluasi menteri-menterinya," sambungnya. Sarmuji mengatakan, mengevaluasi satu pekerjaan kementerian, tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek. "Misalkan, kalau programnya itu melakukan penanaman pohon, menanam buah, ya tentu tidak bisa buah itu dipetik dalam waktu 2-3 bulan, apalagi kalau buahnya buah durian," sebutnya."Untuk evaluasinya juga harus berdimensi, jangka waktu tertentu. Mungkin saja, Presiden masih membutuhkan waktu untuk itu. Atau Presiden merasa tidak ada urgensinya sekalipun ada reshuffle, bisa jadi seperti itu," lanjut Sarmuji.Namun, anggota Komisi XIII DPR itu mengatakan bahwa semua kewenangan kembali kepada Presiden Prabowo. "Prinsipnya, reshuffle itu kewenangan mutlak absolute dari Presiden. Karena ini kewenangan Presiden, kita tunggu saja kapan Presiden mau melakukan itu," kata Sarmuji. "Bahkan kalau mau melakukan itu, kapan, siapa yang di-reshuffle, komposisinya seperti apa, apakah ada perombakan atau hanya sekedar replace saja dari satu kementerian ke kementerian lain, hanya Presiden yang tahu dan hanya Presiden yang punya kewenangan mutlak itu," pungkasnya.