Menteri Agama Nasaruddin Umar. (ANTARA )JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah haji Indonesia atas berbagai kendala yang terjadi selama pelaksanaan ibadah haji.“Saya sebagai amirulhaj dan menteri agama menyampaikan permohonan maaf kepada para jemaah,” ujar Menag Nasaruddin di Makkah, dikutip dari ANTARA.Ia menyampaikan fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina telah usai dan secara umum berjalan dengan baik. Meski demikian, tetap ada sejumlah catatan penting terkait hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi jemaah.Beberapa kendala yang dialami jemaah antara lain adalah pemisahan tempat tinggal antara pasangan suami-istri, orang tua-anak, maupun antara lanjut usia dan pendampingnya saat di Makkah. Di Arafah, terdapat pula masalah penempatan tenda.Sementara, di Muzdalifah, proses penjemputan sempat mengalami keterlambatan akibat kemacetan lalu lintas, sehingga evakuasi baru selesai pada pukul 09.40 waktu setempat, terlambat 40 menit dari target semula.“Kemacetan serta keterlambatan evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami jemaah Indonesia, tetapi juga oleh jemaah dari negara lain yang menggunakan jalur taraddudi yang sama,” jelasnya.Kendati demikian, Menag Nasaruddin mengapresiasi upaya Pemerintah Arab Saudi dalam meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji tahun ini. Ia menyepakati pernyataan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah dan Wakil Gubernur Makkah merangkap Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah Pangeran Saud bin Mish’al, bahwa penyelenggaraan haji tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan.Peningkatan tersebut didukung oleh perbaikan infrastruktur, ketersediaan air, serta layanan kesehatan. Selain itu, angka kematian jemaah haji juga tercatat lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.“Alhamdulillah, sampai saat ini tingkat kematian jemaah lebih rendah. Semoga kondisi ini bertahan hingga seluruh jemaah kembali ke Tanah Air,” tambahnya.Operasional haji 1446 H/2025 M kini telah memasuki tahap pemulangan. Gelombang pertama kepulangan jemaah berlangsung pada 11-25 Juni 2025.Sebanyak 266 kelompok terbang (kloter) yang sebelumnya mendarat di Madinah, kini dijadwalkan pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.“Hari ini saya melepas keberangkatan jemaah kloter pertama dari embarkasi Makassar (UPG 01) dari hotel mereka di wilayah Syisah menuju Madinah. Alhamdulillah, jemaah dalam keadaan sehat dan bahagia karena telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji,” ungkap menag.Sementara itu, jemaah haji Indonesia dari gelombang kedua akan berpindah dari Makkah ke Madinah mulai 18 Juni 2025. Mereka dijadwalkan tinggal sekitar sembilan hari di Kota Nabi sebelum kembali ke Indonesia.Proses pemulangan untuk gelombang kedua akan berlangsung pada 26 Juni hingga 10 Juli 2025.“Kepada seluruh jemaah, saya berpesan agar menjaga kesehatan dan menjaga kemabruran haji. Air Zamzam akan dibagikan saat tiba di embarkasi,” pungkas menag.