Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara, Stela RuntuweneMANADO - DPRD Sulawesi Utara (Sulut) menduga ada kelalaian yang dilakukan pihak RSUP Prof R D Kandou atas meninggalnya Gabriel Sineleyan, seorang pasien yang sempat viral tak mendapatkan tindakan operasi selama hampir dua bulan karena alat medis yang akan digunakan dalam kondisi rusak.Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Sulut, Stela Runtuwene, usai mengikuti secara langsung Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi IV DPRD Sulut yang menghadirkan pihak rumah sakit dan keluarga dari pasien.Menurut Stela, dugaan kelalaian itu karena selama hampir dua bulan tidak ada tindakan yang diambil oleh pihak rumah sakit atas kondisi dari Gabriel Sineleyan yang akhirnya berakibat kematian."Harusnya kan, (waktu itu) pihak manajemen turun ke bawah, mengecek. Kalian kan harus cek, ini stok (alat medis) ada berapa, bagaimana kondisinya. Kalau kurang harus ada pengadaan, Jangan tunggu habis (stok) baru sibuk mencari. Itu adalah kesalahan dari pihak manajemen kalau bagi saya," kata Stela.Dikatakan Stela, dengan adanya kasus seperti ini, RSUP Prof R D Kandou harus melakukan pembenahan dan evaluasi terhadap pelayanan pasien, serta harus benar-benar tahu ketersediaan fasilitas alat medis.Menurutnya, sudah seharusnya manajemen mengetahui semua kondisi di rumah sakit, termasuk jika ada alat medis yang rusak, untuk segera dicarikan solusi termasuk melakukan pengadaan sehingga tidak ada pasien yang dirugikan karena rumah sakit justru tidak siap.Dia juga meminta kepada seluruh dokter agar lebih aktif, jika ada alat medis yang rusak, segera menyampaikan ke bagian terkait, agar nanti pasien dapat mengetahuinya."Saya lihat di sini ada komunikasi yang tak baik antara dokter dengan manajemen. Padahal ini penting, karena kalau sampai koordinasi tidak jalan, ya kejadian ini bisa terus terjadi," katanya."Jangan menunggu nanti ada case (kasus), seperti contoh almarhum Gabriel Sineleyan, yang sakitnya seperti itu, alatnya tidak tersedia, baru kalian bingung cari. Apalagi terungkap kalau alat yang kalian pinjam itu juga rusak," kata Stela."Saya berharap ada evaluasi menyeluruh dari Kemenkes, karena ini sudah menyangkut nyawa warga Sulawesi Utara," ujarnya kembali.Sementara pihak RSUP Prof DR RD Kandou melalui Plt Direktur Operasional Layanan RSUP Kandou, dr Wega Sukanto, menyampaikan ungkapan turut berduka cita atas meninggalnya Gabriel Sineleyan.Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas pelayanan selama Gabriel di RSUP Prof DR RD Kandou. Selain itu, dia juga berkomitmen akan memperbaiki layanan kepada pasien dan keluarga selama mendapatkan pelayanan."Kami berkomitmen akan memperbaiki semua layanan yang ada di RSUP Prof R D Kandou, untuk cegah jangan sampai ini terulang lagi. Kami juga mohon maaf atas pelayanan kami, komunikasi juga akan lebih banyak. Kami akan memperbaiki seluruhnya, sehingga jadi lebih baik lagi," katanya.