Gaza Utara Menghadapi Krisis Kesehatan karena Semua Rumah Sakit Berhenti Beroperasi

Wait 5 sec.

Fasilitas kesehatan di Gaza yang terkena serangan Israel.(Sumber: WAFA)JAKARTA - Sumber medis di Jalur Gaza menggambarkan situasi kesehatan di Gaza utara sebagai bencana, menyusul penutupan total semua rumah sakit di area tersebut.Beberapa rumah sakit yang masih beroperasi di seluruh Jalur berada di ambang kehancuran, kewalahan oleh kekurangan parah yang membuat layanan kesehatan hampir mustahil untuk terus diberikan, kata sumber tersebut, melansir WAFA 11 Juni.Mereka melaporkan, ratusan pasien dan korban luka menderita karena ketidakmampuan untuk menyelesaikan intervensi medis yang penting, karena sistem perawatan kesehatan yang tersisa sangat terkuras.Kepadatan yang sangat parah telah dilaporkan di fasilitas medis yang tersisa, karena pasukan Israel terus mencegah masuknya pasokan medis yang menyelamatkan nyawa.Solusi darurat dan intervensi pertolongan pertama, sumber tersebut menambahkan, "telah kehilangan makna" karena indikator kesehatan dan kemanusiaan terus memburuk ke "tingkat yang tidak dapat diubah."Diketahui, Jalur Gaza telah menghadapi bencana kemanusiaan skala penuh sejak 2 Maret, ketika Israel menutup semua penyeberangan perbatasan, melarang masuknya makanan, obat-obatan, bantuan dan bahan bakar, di tengah operasi militer yang sedang berlangsung yang oleh kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum internasional digambarkan sebagai genosida.Kementerian Kesehatan Gaza pada Hari Rabu mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru dengan Israel pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 55.104 orang, sementara korban luka-luka mencapai 127.394 orang, dikutip dari Daily Sabah.