Kendaraan konsep P8 Light Tank. (Foto: Afrizal/VOI)JAKARTA – Pameran pertahanan terbesar di Indonesia, Indo Defence Exhibition yang digelar di JIExpo Kemayoran hingga 14 Juli, menjadi ajang unjuk gigi industri pertahanan dan otomotif nasional. Salah satu yang mencuri perhatian adalah PT Sentra Surya Ekajaya (SSE), produsen kendaraan taktis dalam negeri yang menampilkan deretan inovasi andalan mereka.Dalam ajang ini, SSE menghadirkan berbagai kendaraan militer unggulan, mulai dari P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle) varian 3, kendaraan taktis ringan yang sudah dilengkapi Armor Ballistic STANAG 4569 Level 1, serta sistem Remote Control Weapon Station dan Gunshot Detection System untuk meningkatkan kemampuan tempur dan keamanan.Tak kalah menarik, ada juga P2 KM Recon, kendaraan pengintai dengan kemampuan manuver tinggi dan sistem teknologi canggih yang mampu membawa hingga lima personel. Kendaraan ini dirancang untuk fleksibel dalam misi, termasuk pemasangan berbagai sistem persenjataan sesuai kebutuhan operasional.SSE juga memamerkan P2 Tiger APC, kendaraan lapis baja hasil kolaborasi dengan perusahaan pertahanan asal Prancis, Texelis. Kerja sama ini menghasilkan platform kendaraan 6x6 yang menjadi pondasi prototipe terbaru SSE di segmen kendaraan tempur.Yang paling menarik perhatian pengunjung adalah P8 Light Tank, kendaraan konsep tank ringan berawak tiga—driver, commander, dan gunner—yang mengusung teknologi Diesel to Electric Transmission (sistem hybrid). Teknologi ini memungkinkan kendaraan bergerak dalam silent mode menggunakan tenaga baterai, cocok untuk operasi penyusupan tanpa terdeteksi. Selain itu, RubberTrack atau trek karet pada tank ini membuatnya lebih senyap dan ramah terhadap permukaan jalan.Tank ringan ini juga dibekali Remote Control Weapon Station kaliber 30–40 mm, sistem perlindungan balistik STANAG 4569 level 2–4, serta berbagai fitur pertahanan canggih seperti Laser Warning System, Gunshot Detection System, dan Radar System.“Dengan sistem penggerak hybrid, tank ini mampu menjalankan operasi dalam mode senyap. Sangat ideal untuk misi pengintaian atau infiltrasi. Ini adalah hasil kolaborasi kami dengan Pussenkav dan tim riset internal," ujar Direktur PT SSE Eka Suryajaya, saat ditemui di lokasi pameran, Kamis, 12 Juni.Tak hanya memamerkan produk, SSE juga memperkuat jaringan kerja sama melalui penandatanganan MoU dengan sejumlah mitra strategis, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya dengan Texelis, yang melanjutkan kolaborasi dalam pengembangan kendaraan 6x6 untuk P2 Tiger.SSE juga menggandeng KNDS dari Prancis untuk solusi Anti-Drone Turret yang akan terintegrasi ke dalam P2 Tiger, serta MBDA untuk pengembangan sistem pertahanan jarak pendek. Di sisi nasional, SSE menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) terkait optimasi kinerja tank ringan. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada acara Temu Bisnis Industri Strategis, 21 April 2024 lalu."Kami ingin menunjukkan bahwa industri pertahanan nasional mampu menjawab tantangan militer modern. Bukan hanya soal fungsi, tapi juga efisiensi dan inovasi teknologi," tegas Eka.