Kepala UNRWA Lazzarini. (Twitter/@UNLazzarini)JAKARTA - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan pada Hari Kamis, "mekanisme bantuan AS di Jalur Gaza tidak akan mengatasi kelaparan yang semakin parah."Dalam unggahan di media sosial X ia menggambarkan model untuk mendistribusikan bantuan ini di Gaza, di luar pengawasan PBB, sebagai "sangat memalukan, merendahkan dan membahayakan nyawa."Lazzarini menekankan, "PBB memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kepercayaan masyarakat untuk memberikan bantuan yang bermartabat dan aman," dikutip dari WAFA 12 Mei.Komisaris Jenderal UNRWA mendesak untuk mengizinkan pekerja kemanusiaan untuk melaksanakan pekerjaan mereka di Jalur Gaza.Jalur Gaza telah menderita krisis kemanusiaan yang dahsyat sejak pendudukan menutup semua penyeberangan pada tanggal 2 Maret, mencegah masuknya makanan, obat-obatan, bantuan dan bahan bakar.Diketahui, sistem distribusi bantuan kemanusiaan yang didukung AS melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) dan dilaksanakan dengan koordinasi Israel, dimulai pada 26 Mei lalu kendati menuai kritik.PBB dan kelompok-kelompok bantuan internasional menolak untuk bekerja sama dengan GHF karena mereka mengatakan GHF tidak netral dan memiliki model distribusi yang memaksa warga Palestina untuk mengungsi.Terpisah, sumber medis di Gaza mengonfirmasi jumlah korban tewas Palestina di wilayah kantong itu telah mencapai 55.207 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan, sejak konflik terbaru pecah pada 7 Oktober 2023.Sementara, jumlah korban luka telah mencapai 127.821 orang, dengan ribuan orang masih terjebak di bawah reruntuhan, tambah sumber tersebut.