Kasus COVID-19 Varian Nimbus Meningkat di 22 Negara, Apa Gejalanya?

Wait 5 sec.

Ilustrasi virus COVID-19 (Pexels)JAKARTA - Kasus COVID-19 varian baru yakni Nimbus mengalami peningkatan di beberapa wilayah di dunia. Sejauh ini ada sekitar 22 negara yang melaporkan varian COVID-19 Nimbus.Beberapa negara di antaranya adalah Singapura, Thailand, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Selandia Baru, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Inggris, dan Prancis.Peningkatkan kasus COVID-19 varian Nimbus ini tengah diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian Nimbus masih merupakan turunan sub-varian Omricon, varian COVID-19 yang dikenal dengan gejala relatif ringan.Pada umumnya, gejala varian Nimbus masih sama seperti fatigue atau kelelahan, batuk ringan, demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat. Varian Nimbus memiliki mutasi yang dapat meningkatkan daya tularnya dan memungkinkannya untuk lolos dari antibodi tertentu.Varian Nimbus memiliki gejala khas yakni keluhan pada bagian leher. Gejala tersebut seperti nyeri terkena pecahan kaca, ditandai dengan rasa sakit tajam saat menelan, sering pada bagian belakang tenggorokan.Meski demikian, WHO menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa varian Nimbus menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain yang saat ini sudah beredar.“Mempertimbangkan bukti yang tersedia, risiko kesehatan masyarakat tambahan yang ditimbulkan oleh NB.1.8.1 dievaluasi rendah pada tingkat global,” pernyataan WHO, dikutip dari Wired, pada Rabu, 11 Juni 2025.