Dianugerahi Gelar Sesepuh Masyarakat Tengger, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Budaya Adalah Kekuatan Bangsa

Wait 5 sec.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dianugerahi gelar Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger. (IST)PROBOLINGGO - Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmi dianugerahi gelar Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger dalam Resepsi Yadnya Kasada 2025 di Pendopo Agung Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa, 10 Juni malam. Gelar itu diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi Fadli dalam pelindungan dan pemajuan kebudayaan nasional, terutama komitmennya terhadap masyarakat adat Tengger."Budaya adalah kekayaan yang tak habis digali, dan diwariskan lintas generasi. Di tengah arus globalisasi, budaya adalah fondasi pembangunan dan identitas bangsa," tegas Fadli Zon dalam sambutannya.Gelar kehormatan diserahkan oleh Romo Dukun Pandita Sutomo, pemangku adat Tengger, di hadapan tokoh adat dan pejabat lintas lembaga. Selain Fadli, sejumlah tokoh nasional dan daerah juga menerima penghargaan serupa, di antaranya: Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Ketua DPRD dan unsur Forkopimda Kabupaten Probolinggo serta Pejabat Kementerian Kehutanan dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Fadli menyebut, Indonesia memang belum jadi kekuatan besar di sektor ekonomi, politik, atau militer. Tapi secara budaya, Indonesia sudah adikuasa. “Budaya kita adalah megadiversity dari Sabang sampai Merauke. Harta nasional yang tidak bisa diklaim bangsa lain,” ujarnya.Ia juga menekankan bahwa budaya adalah soft power yang membentuk peradaban dan memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi global.Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang juga hadir menyampaikan bahwa budaya adalah keunggulan komparatif yang tak tergantikan. “Budaya tidak bisa diproduksi massal atau diklaim sembarangan. Karena itu, budaya menjadi prioritas pembangunan di Jawa Timur,” ucapnya.Yadnya Kasada sendiri merupakan upacara adat sakral Masyarakat Tengger yang digelar tiap tahun pada malam ke-14 hingga hari ke-15 bulan Kasada. Dalam ritual ini, warga mempersembahkan hasil bumi ke kawah Gunung Bromo sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur.Resepsi malam itu menjadi ruang pertemuan antara nilai spiritual, penghargaan terhadap alam, dan komitmen budaya lintas generasi. Fadli Zon hadir didampingi sejumlah staf khusus, Dirjen Pelindungan Kebudayaan, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI.Menutup sambutannya, Fadli mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi menjaga budaya. “Saya mengapresiasi masyarakat Tengger yang konsisten merawat nilai-nilai luhur ini. Semoga rahmat Tuhan senantiasa menyertai kita semua,” tutupnya.