Anggota Kodim Sampit perbaiki jembatan Handil Samsu dalam rangkaian TMMD 2020, Foto: Kodim SampitTNI AD berencana merekrut 24 ribu prajurit Tamtama untuk memenuhi sejumlah kebutuhan nasional, terutama operasi militer selain perang (OMSP). Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin memberi sejumlah catatan atas rencana TNI AD itu. TB Hasanuddin mengatakan, rencana baiknya memperhatikan konteks pemanfaatan SDM TNI. Dalam kondisi damai seperti sekarang ini, bagi TB Hasanuddin, pemenuhan logistik tidak jadi tugas utama TNI.“Dalam keadaan damai, membangun depot-depot logistik atau ketahanan pangan sebaiknya tidak ditangani langsung oleh prajurit TNI aktif, melainkan diserahkan kepada kementerian terkait yang sudah terstruktur, yakni Kementerian Pertanian,” kata TB Hasanuddin dalam keterangannya, Kamis (12/6).Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta dalam rangka membahas RUU TNI bersama pemerintah pada Sabtu (15/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanBeda halnya dengan kondisi perang. Politikus PDIP itu mengatakan, doktrin TNI saat ini, yakni penyiapan perang gerilya dan terus menerus. Dalam konteks ini, TNI juga bertugas penuh menyiapkan logistik bagi prajurit.“Dalam keadaan perang, prajurit TNI dapat turun langsung menjadi petani di lapangan dalam membangun depot-depot logistik,” ujar TB Hasanuddin.Tugas OMSP bagi TNI memang diatur dalam undang-undang. Tapi, TB Hasanuddin meminta menu latihan tempur dalam mempertahankan kedaulatan bangsa tetap jadi yang utama.Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Wudhayana di Pameran Indo Defence Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanSebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispen TNI AD), Brigjen Wahyu Yudhayana, menyampaikan rencana perekrutan 24.000 calon tamtama dilatarbelakangi penyusunan struktur organisasi terbaru, yaitu pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan. Batalyon ini akan terdiri dari empat kompi: kompi pertanian, kompi peternakan, kompi medis, dan kompi zeni.Wahyu menegaskan, profesionalisme para Tamtama tak berkurang meski rekrutmen baru itu lebih mengembangkan satuan teritorial bukan satuan tempur.“Tidak akan ada yang berkurang berkaitan dengan tingkat profesionalisme TNI Angkatan Darat di saat kita membuat konsep penataan pengembangan satuan,” kata Wahyu di sela Indo Defence, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6).“Kalau pemerintah memiliki program-program yang mencoba meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjamin pangan, memberikan pendidikan yang baik, tentu kita harus mendukung. Karena itu juga amanah tugas TNI dalam OMSP,” imbuhnya.