Pahami Aturan Berhenti di Bahu Jalan Tol, Hanya untuk Kondisi Darurat

Wait 5 sec.

Aturan berhenti di bahu jalan tol (Freepik)YOGYAKARTA - Ketika melintasi jalan tol, pengemudi tidak boleh berhenti secara sembarangan di bahu jalan. Itulah mengapa jarang sekali melihat ada kendaraan roda empat yang menepi di area tersebut. Setiap pengemudi wajib memahami aturan berhenti di bahu jalan tol yang aman dan tidak melanggar aturan. Berhenti atau parkir mobil di baju jalan tol bisa membahayakan pengguna jalan lainnya. Namun ada beberapa kondisi dimana pengemudi diperbolehkan untuk menepi di bahu jalan tol. Anda bisa berhenti di bagian samping jalan tersebut ketika mengalami situasi darurat seperti kecelakaan, mogok, dan lainnya. Meski demikian, Anda tetap harus memperhatikan aturan berhenti di bahu jalan tol. Tidak hanya asal mengarahkan dan menghentikan mobil di tepi, namun Anda sebagai pengemudi juga perlu melakukan beberapa hal demi keamanan dan kelancaran lalu lintas di jalan tol. Fungsi Bahu Jalan Tol Bahu jalan tol dirancang khusus untuk situasi darurat dan bukan sebagai tempat berhenti sembarangan. Area ini disediakan sebagai jalur cadangan untuk kendaraan yang mengalami kerusakan atau bagi petugas yang sedang melakukan evakuasi atau perbaikan. Selain itu, bahu jalan juga berfungsi sebagai jalur darurat untuk ambulans, pemadam kebakaran, dan kendaraan yang menangani kecelakaan. Dengan demikian, bahu jalan bukanlah tempat istirahat atau parkir sementara bagi pengendara yang tidak berada dalam kondisi darurat.Aturan Berhenti di Bahu Jalan TolArea bahu jalan hanya diperuntukkan bagi kondisi darurat, seperti mogok, kecelakaan, atau situasi serupa. Bahu jalan tol di sisi paling kiri berbatasan langsung dengan ruang milik jalan (rumija) yang biasanya terdiri dari tanah kosong, rerumputan, dan pagar pembatas.Berhenti di bahu jalan tol perlu dilakukan dengan penuh kewaspadaan untuk menjaga keselamatan diri Anda sendiri dan pengguna jalan lainnya. Terdapat beberapa tips aman untuk berhenti di bahu jalan tol dalam kondisi darurat.Jika kendaraan mengalami kendala dan harus berhenti di bahu jalan, disarankan untuk memperlambat kecepatan sambil menyalakan lampu sein kiri. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan situasi di sekitar area Anda berhenti.Setelah berhenti, segera nyalakan lampu hazard. Mengikuti aturan dengan memasang segitiga pengaman sekitar 50 meter di belakang kendaraan sebagai peringatan bagi pengguna jalan lainnya.Jarak 50 meter ini penting untuk memberi pengendara lain waktu cukup untuk menyadari adanya kendaraan yang berhenti. Disarankan agar pengemudi dan penumpang tidak berada di belakang atau di sisi kanan kendaraan saat berhenti di bahu jalan.Penggunaan bahu jalan tol diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Aturan tersebut menjelaskan secara rinci hal-hal yang diperbolehkan dan yang dilarang pada bahu jalan.Pada pasal 41 ayat 2 memuat aturan pengguna jalan, sebagai berikut ini:Digunakan bagi arus lalu lintas pada keadaan daruratDiperuntukkan bagi kendaraan yang berhenti daruratTidak digunakan untuk menarik/menderek/mendorong kendaraanTidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang, dan (atau) barang dan (atau) hewanTidak digunakan untuk mendahului kendaraan.Kondisi berhenti darurat ketika mengalami situasi berhenti sejenak akibat mogok, penertiban muatan, adanya gangguan lalu lintas, atau masalah fisik pada pengemudi. Setelah gangguan atau masalah tersebut teratasi, pengemudi wajib segera melanjutkan perjalanan.Situasi Darurat yang Mengizinkan Berhenti di Bahu Jalan Tol Pengemudi diperbolehkan berhenti di bahu jalan tol hanya ketika terjadi situasi darurat. Berdasarkan ketentuan yang berlaku, berikut ini beberapa kondisi yang dianggap darurat untuk mobil boleh berhenti di bahu jalan. Kerusakan Kendaraan: Pengendara diizinkan berhenti jika terjadi kerusakan pada kendaraan yang membuat perjalanan menjadi tidak aman. Dalam kondisi seperti ini, disarankan untuk memasang segitiga pengaman sekitar 10-20 meter di belakang kendaraan sebagai peringatan bagi pengendara lain.Kondisi Kesehatan Mendesak: Apabila pengemudi atau penumpang mengalami kondisi kesehatan yang membahayakan keselamatan, diperbolehkan untuk berhenti sementara di bahu jalan. Namun, sebaiknya segera mencari bantuan medis.Keperluan Evakuasi Darurat: Saat terjadi insiden kecelakaan di jalan tol yang memerlukan evakuasi, pengemudi diperbolehkan berhenti untuk menunggu datangnya bantuan dari petugas. Demikianlah aturan berhenti di bahu jalan tol yang wajib dipahami oleh setiap pengemudi mobil. Bahu jalan tol tidak boleh digunakan secara sembarangan untuk berhenti atau parkir mobil. Anda hanya diperbolehkan menggunakan area tersebut ketika dalam situasi darurat. Baca juga tips ketika kehabisan bensin di jalan tol. Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.