Konsumsi Serat Harus Disertai Air Cukup untuk Cegah Sembelit

Wait 5 sec.

Ilustrasi makan serat dan minum air (Freepik)JAKARTA - Mengonsumsi makanan tinggi serat memang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, namun tanpa asupan air yang memadai, serat justru bisa menjadi penyebab masalah, terutama sembelit.Keseimbangan antara serat dan cairan sangat krusial karena serat memerlukan air untuk dapat bergerak dengan lancar di sistem pencernaan.Menurut Dr. Wendi LeBrett, spesialis gastroenterologi, serat dapat berubah menjadi massa keras dalam saluran cerna jika tidak diimbangi dengan cukup cairan.Dalam sebuah video edukatif yang dibagikan di media sosial, ia menjelaskan bahwa suplemen serat seperti psyllium, yang berasal dari biji tanaman Plantago ovata bisa menjadi seperti beton di dalam usus jika dikonsumsi tanpa cukup air. Kondisi ini bukan hanya gagal mengatasi sembelit, tapi bisa memperparahnya.Masalah seperti kembung, gas, dan sembelit yang sering timbul saat mengonsumsi suplemen serat, menurut Wendi, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya hidrasi. Hal ini dikuatkan oleh laporan dari National Institutes of Health (NIH), yang menyatakan bahwa serat bekerja melalui interaksi dengan air  termasuk ikatan polar, hidrofobik, dan hidrogen yang membantu mengatur tekstur dan gerakan tinja.Jenis serat yang larut dalam air akan membentuk gel di lambung, memperlambat proses pencernaan dan berfungsi sebagai pelunak alami tinja. Johns Hopkins Medicine menyebut bahwa efek ini membuat proses buang air besar menjadi lebih mudah dan nyaman.Selain manfaat bagi sistem pencernaan, serat larut juga diketahui membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.Beberapa sumber makanan yang kaya serat larut antara lain gandum, kacang polong, buncis, apel, pisang, alpukat, jeruk, wortel, barley, dan psyllium. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, penting memastikan bahwa konsumsi serat selalu diiringi dengan cukup air setiap hari. Tanpa itu, niat memperbaiki pencernaan justru bisa berujung pada masalah yang lebih serius.