Stan TNI AD selama pameran Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanTNI AD memamerkan sederet alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam pameran Indo Defence 2024 Expo and Forum yang digelar Kementerian Pertahanan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Berbagai teknologi tempur ditampilkan, mulai dari body armor vest, perangkat simulasi alometrik, hingga sistem canggih anti-drone.Salah satu yang menyita perhatian pengunjung adalah sistem anti-drone yang dikembangkan langsung oleh Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan sistem ini mampu mendeteksi sekaligus melumpuhkan ancaman drone secara efektif.“Untuk melumpuhkan ancaman drone dari musuh. Jadi secara singkat, kita bisa mengatakan perlengkapan ini adalah perlengkapan anti-drone yang dikembangkan oleh pusat kesenjataan artileri pertahanan udara (Arhanud),” ujar Wahyu kepada wartawan di lokasi, Rabu (11/6).Stan TNI AD selama pameran Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanDia menambahkan, alat ini dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital di wilayah Indonesia. Kemampuan deteksi dan responsnya disebut sangat cepat dan akurat.“Seperti kita ketahui, pusat kesenjataan artileri pertahanan udara mempunyai tugas pokok untuk melindungi objek-objek vital yang ada di wilayah negara kesatuan di Indonesia,” jelas Wahyu.“Dan alat ini sangat bagus, sangat-sangat kita perlukan, sehingga efektivitas pencegahan terhadap serangan drone itu dapat kita laksanakan dengan lebih baik,” lanjutnya.Stan TNI AD selama pameran Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanTak hanya sistem anti-drone, TNI AD juga menampilkan teknologi Rifle Perimeter Management System yang mampu mendeteksi arah tembakan musuh serta menentukan titik koordinat lokasi musuh secara presisi di medan operasi. Ada pula body armor vest alias rompi anti peluru dan perangkat Integrated Personal Protection (IPP) Set yang dirancang khusus untuk operasi di medan hutan pegunungan.Pengunjung juga bisa melihat langsung sistem translasi main battle tank Leopard yang digunakan untuk membantu para operator kendaraan tempur buatan Jerman itu. Di sisi lain, TNI AD juga memperkenalkan sistem peninjauan berbasis pesawat tanpa awak.“Ada juga sistem peninjauan berbasis pesawat tanpa awak ini dikembangkan oleh pusat kesenjataan artileri medan. Peninjau depan ini nanti yang akan menginformasikan kepada juru tembak kepada tim penembakan berkaitan dengan jarak, berkaitan dengan elevasi yang diperlukan, lalu berkaitan juga dengan medan,” ungkap Wahyu.Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Wudhayana di Pameran Indo Defence Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanTak hanya menampilkan teknologi untuk medan tempur, TNI AD juga menunjukkan inovasi di bidang lingkungan dan pelayanan masyarakat. Salah satunya adalah alat pembersih perairan dari gulma seperti eceng gondok. Alat ini telah digunakan di Danau Toba, Sumatera Utara, dan Danau Ton Dano, Sulawesi Utara.“Ada juga pompa hidran. Jadi kita punya program unggulan ‘TNI AD Menunggal Air’, itu kita memenuhi air bersih untuk daerah-daerah yang mempunyai keterbatasan atau kekurangan akses air bersihnya,” tutur Wahyu.Wahyu menambahkan, dalam gelaran Indo Defence ini, TNI AD tak hanya memamerkan alutsista, tetapi juga menjalin kerja sama bilateral dengan Angkatan Darat dari berbagai negara sahabat.“Pada kesempatan kali ini di mana Kepala Staf Angkatan Darat mempunyai jadwal-jadwal untuk melaksanakan bilateral dengan pejabat dari Angkatan Darat negara sahabat yang hadir pada kesempatan kali ini,” pungkasnya.