Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.)JAKARTA - Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta mengusulkan Gubernur DKI Jakarta menggunakan anggaran pembinaan kepemudaan yang biasa dialokasikan untuk program karang taruna dipakai untuk mengirim pemuda bermasalah ke barak militer untuk dibina.Usulan tersebut diungkapkan Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Ryan Kurnia Ar Rahman dalam pemandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2024."Kerja sama dengan barak militer untuk pembinaan anak muda perlu dipertimbangkan tentu pasca pelatihan perlu didukung anggaran agar mereka bisa melakukan kegiatan positif," kata Ryan, dikutip pada Selasa, 17 Juni.Kegiatan serupa telah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang juga merupakan politikus Partai Gerindra. Kebijakan membina pemuda bermasalah di barak militer yang digagas Dedi Mulyadi hingga kini pun menimbulkan pro dan kontra.Meski demikian, Gerindra menilai pembinaan militer bisa lebih efektif untuk melakukan pembinaan kepemudaan dibanding kegiatan-kegiatan yang sudah ada."Anggaran pembinaan kepemudaan, karang taruna, menurut Fraksi Partai Gerindra terlalu kecil berdampak kepada pemuda DKI Jakarta lebih memilih sibuk tawuran hingga memakan korban jiwa dari pada berkegiatan positif karena kurangnya dukungan anggaran," papar Ryan. Usulan serupa pernah diungkapkan Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli. Taufik meminta Pramono mengikutin langkah Dedi Mulyadi dalam menghadapi siswa nakal dan bermasalah tersebut."Saya sangat setuju sekali dan sangat mendukung sekali jika para pelajar nakal diberikan pelatihan yang sifatnya memang menyalurkan energi fisik mereka ke arah yang positif," kata Taufik kepada wartawan, beberapa waktu lalu.Menurut Taufik, para pelajar berusia muda ini masih memiliki banyak energi yang butuh disalurkan. Baiknya, para pelajar yang bermasalah dibina untuk mengisi kegiatan semi militer yang positif."Nah salah satunya kalau misalnya ikut pelatihan militer mungkin bukan militer penuh ya, tapi semi militer. Kalau militer yang penuh ya tentu saja dia harus berkarir nanti ke ABRI dan seterusnya. ya di Jakarta itu bagus ya," ungkap Taufik.