Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Saul Loeb/AFPPresiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji akan menggunakan kekuatan penuh militer AS jika Iran menyerang negaranya.Pernyataan itu muncul setelah Israel dan Iran saling melancarkan serangan sejak Jumat malam (13/6).“Jika kita diserang dengan cara apa pun oleh Iran, kekuatan penuh Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda dalam level yang belum pernah terlihat sebelumnya,” tulis Trump dalam pernyataan di Truth Social, Minggu (15/6).Menurutnya AS tak terlibat dalam serangan terhadap Iran, tapi mengaku telah mengetahui semua rencana Israel untuk Iran.Trump juga menyebut konflik dapat dihentikan dengan “mudah” jika tercapai kesepakatan antara Iran dan Israel.Namun, ia tidak menjelaskan bentuk kesepakatan yang dimaksud.Suasana bangunan yang hancur usai serangan Iran di salah satu perumahan di Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/6/2025). Foto: Jack Guez/AFPOtoritas Iran melaporkan 78 warganya tewas akibat serangan Israel Jumat lalu.Sembilan warga Israel juga tercatat tewas dalam serangan balasan. Ratusan lainnya luka-luka.Konflik masih memanas, ketegangan juga berdampak langsung pada jalannya diplomasi.Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan pembatalan perundingan nuklir yang dijadwalkan digelar di Oman pada Minggu. Menurutnya serangan Israel memang bertujuan menggagalkan pembicaraan tersebut.“Serangan Israel mendapat dukungan dari AS. Iran bertindak hanya untuk membela diri,” ujar Araqchi, mengutip Reuters.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato politik saat Hari Peringatan Israel untuk mengenang Prajurit yang gugur di Tugu Peringatan Yad LaBanim, Yerussalem, Israel, Selasa (29/4/2025). Foto: Abir Sultan/POOL/AFPSementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan gempuran yang dilancarkan Israel saat ini belum sebanding dengan serangan yang akan datang.Israel menyatakan operasi militer ini bertujuan menghentikan pengembangan senjata nuklir serta melemahkan kemampuan rudal balistik Iran.Namun, para pejabat Israel mengakui serangan militer saja tidak cukup untuk menghentikan program nuklir Iran.Mereka berharap tekanan ini dapat membuka jalan menuju kesepakatan baru antara Washington dan Teheran.