Nelayan Penajam Diminta Waspadai Gelombang Tinggi Saat Kemarau

Wait 5 sec.

Peruhu nelayan di Kabupeten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sedang diitambatkan. ANTARA/Nyaman Bagus PurwaniawanPPU - Nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, diminta mewaspadai gelombang tinggi saat musim kemarau yang diprediksi disertai angin kencang dari arah selatan yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi di wilayah perairan setempat. "Kami terus pantau kondisi cuaca dan bekerja sama dengan instansi terkait," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Sukadi Kuncoro ketika ditanya menyangkut prediksi BMKG di Penajam, Antara, Minggu, 15 Juli.  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau terjadi wilayah Kalimantan Timur mulai akhir Juni hingga Agustus 2025, diiringi angin kencang dari arah selatan yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi di wilayah perairan. "Kami akan sebarluaskan peringatan dini kepada masyarakat pesisir dan pelaku aktivitas kelautan lainnya," katanya. Prediksi BMKG adanya angin selatan diperkirakan berlangsung selama musim kemarau, lanjut dia, terhitung sejak Juni hingga Agustus bahkan bisa meluas hingga Oktober 2025. Kondisi itu berisiko terhadap aktivitas pelayaran, terutama bagi nelayan yang beroperasi di laut lepas, dan nelayan diminta untuk lebih siaga terhadap potensi gelombang tinggi. Nelayan dan pelaku aktivitas kelautan lainnya disarankan aktif memantau informasi prakiraan cuaca yang dirilis BMKG melalui kanal resmi seperti situs web dan aplikasi mobile. Informasi tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan terkait jadwal dan area penangkapan ikan yang aman, jelas dia, karena gelombang tinggi dapat membahayakan kapal-kapal kecil, terutama milik nelayan tradisional. BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengingatkan para nelayan dan pelaku aktivitas kelautan lainnya untuk memperhatikan aspek keselamatan sebelum melaut, termasuk menyiapkan peralatan darurat seperti rompi pelampung. "Kami imbau juga memakai pelampung saat melaut, karena penting untuk keselamatan diri apabila terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.  Masyarakat di pesisir juga diingatkan untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan angin kencang yang bisa terjadi selama musim kemarau tersebut, kata Muhammad Sukadi Kuncoro.