The Washington Post tengah menyelidiki serangan siber yang menargetkan akun email beberapa jurnalisnya. (foto: dok washingtonpost)JAKARTA – The Washington Post tengah menyelidiki serangan siber yang menargetkan akun email beberapa jurnalisnya. Informasi ini terungkap dari sumber yang mengetahui kasus tersebut dan sebuah memo internal yang telah ditinjau oleh Reuters.Dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh karyawan The Washington Post, Pemimpin Redaksi Eksekutif, Matt Murray, menyatakan bahwa serangan tersebut pertama kali terdeteksi pada Kamis 12 Juni. Setelah itu, pihak redaksi langsung melakukan penyelidikan internal.Sebagai langkah pencegahan, semua karyawan The Washington Post diwajibkan untuk mengganti kata sandi mereka pada hari Jumat, 13 Juni. Murray menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi bahwa sistem lain milik The Post maupun data pelanggan turut terdampak oleh insiden ini."Reset kredensial secara menyeluruh dilakukan pada Jumat malam untuk memastikan keamanan seluruh sistem," tulis Murray dalam memonya.Laporan pertama mengenai pelanggaran ini berasal dari The Wall Street Journal (WSJ), yang menyebutkan bahwa serangan tersebut diduga melibatkan aktor yang berafiliasi dengan pemerintah asing. Menurut WSJ, peretas kemungkinan memperoleh akses ke akun Microsoft para jurnalis, termasuk email kerja mereka.Para jurnalis yang menjadi target serangan diketahui merupakan anggota tim liputan keamanan nasional dan kebijakan ekonomi, termasuk mereka yang kerap menulis laporan terkait China.Sebagai catatan, pada tahun 2022, perusahaan media News Corp yang menaungi WSJ juga pernah mengalami pelanggaran serupa, di mana sejumlah akun email dan data jurnalis dikompromikan oleh peretas.Pihak The Washington Post hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi kepada publik mengenai dugaan pelaku maupun tujuan dari serangan siber ini.