Api dan asap membumbung tinggi setelah serangan pesawat tak berawak Rusia di Kyiv, Ukraina, Selasa (10/6/2025). Foto: Gleb Garanich/REUTERSRusia melancarkan serangan ke Kiev. Pada serangan ini, mereka mengerahkan lusinan drone dan rudal, pada Selasa (17/6) dini hari. Dilansir AFP, serangan ini mengakibatkan 14 orang tewas dan lusinan lain luka-luka. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut serangan ini adalah serangan yang brutal. "Serangan yang paling parah ke Kiev, sejak Rusia menginvasi Ukraina 3 tahun lalu," kata Zelensky. Zelensky menyebut ada 440 drone dan 32 rudal yang menghantam Ukraina pada hari itu. Ia juga meminta agar dunia tak berpaling pada kenyataan pahit yang tengah dialami Ukraina. "Keluarga-keluarga kami mengalami malam yang berat, ini adalah salah satu serangan yang besar sejak dimulainya perang," kata Zelensky saat menghadiri KTT G-7 di Kanada. "Kita butuh dukungan dari sekutu-sekutu kita," imbuhnya.Malam Seperti NerakaSeorang mahasiswa, Alina Shtompel (20) menjelaskan kepada AFP betapa mengerikannya malam itu. "Mungkin malam itu adalah malam serupa neraka selama saya tinggal di sini," kata Shtompel. "Tidak terbayangkan betapa pilunya apa yang dihadapi orang-orang sekarang ini," imbuhnya. Usai serangan itu, petugas penyelamat segara masuk di antara puing-puing. Mereka mencari siapa saja yang masih bisa diselamatkan dari reruntuhan gedung-gedung besar itu.