DeepSeek., diduga gagal memberikan peringatan yang jelas kepada pengguna di Italia (foto: dok. pexels)JAKARTA – Otoritas persaingan usaha Italia (AGCM) mengumumkan pada Senin 16 Juni bahwa mereka telah membuka penyelidikan terhadap startup kecerdasan buatan asal China, DeepSeek. Starup kecerdasan buatan itu diduga gagal memberikan peringatan yang jelas kepada pengguna mengenai kemungkinan munculnya informasi palsu.DeepSeek belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar yang dikirim melalui email.Dalam pernyataannya, regulator Italia yang juga mengawasi hak konsumen tersebut menyatakan bahwa DeepSeek tidak memberikan peringatan yang "cukup jelas, langsung, dan dapat dipahami" mengenai risiko terjadinya apa yang disebut sebagai "halusinasi" dalam konten yang dihasilkan oleh AI.Halusinasi ini dijelaskan sebagai situasi di mana, sebagai respons terhadap input yang diberikan pengguna, model AI menghasilkan satu atau lebih output yang berisi informasi yang tidak akurat, menyesatkan, atau bahkan dibuat-buat.Sebelumnya pada bulan Februari, otoritas perlindungan data Italia juga memerintahkan DeepSeek untuk memblokir akses ke chatbot mereka setelah perusahaan gagal memenuhi kekhawatiran terkait kebijakan privasi.