Mobil listrik BYD. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanPenjualan wholesales atau distribusi mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) dari pabrik ke jaringan diler di Indonesia sepanjang Januari-Mei tahun ini, masih menunjukkan tanda pertumbuhan yang positif. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatat penyaluran total 30.327 unit. Ini lebih banyak jika mau dibandingkan dengan kendaraan elektrifikasi lainnya seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Plug-in Hybrid EV (PHEV).Pada rentang periode waktu serupa, keduanya secara bersama-sama menyumbang angka 23.323 unit. Rinciannya HEV sebanyak 22.819 unit dan 504 unit PHEV alias punya selisih 6.984 unit atau lebih sedikit hingga 29,94 persen dari BEV.Dominasi HEV ini di segmen hibrida menandakan bahwa konsumen sejauh ini masih lebih percaya dengan teknologi hibrida konvensional, yang menawarkan efisiensi bahan bakar tanpa perlu mengandalkan infrastruktur pengecasan.All new Hyundai Palisade Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanCapaian yang diraih BEV selama 5 bulan tahun 2025 berjalan juga dapat dikatakan sangat bagus. Hampir setengah dibanding perolehan sepanjang tahun lalu yang jumlahnya 103.227 unit atau sudah hampir mendekati total penjualan tahun 2023 yang meraup 71.358 unit.Kalau mengamati peta persaingan antara BEV dan hibrida sepanjang tahun ini, agak kontras dengan hasil selama Januari-Desember 2024 kemarin. HEV masih begitu unggul dengan raihan 59.903 unit, sedikit lebih tinggi dari BEV yang 43.188 unit dan 136 unit PHEV.Angka ini bahkan tak sampai 2 persen dari total penjualan mobil elektrifikasi di periode yang sama. Minimnya minat terhadap PHEV bisa jadi disebabkan masih sedikitnya pilihan model baru dan harga yang lebih tinggi (dibanding beberapa HEV dan BEV).Media first impression Toyota Prius PHEV di Indonesia. Foto: Sena Pratama/kumparanHingga bulan Mei 2025, segmen BEV memang unggul secara angka dari total penjualan hibrida, namun dominasi HEV dalam kategori hybrid masih kuat. Selain itu, hal tersebut mengindikasi adanya pengubahan minat masyarakat ke mobil listrik murni.Segmen BEV kini berkontribusi sebesar 11 persen dari total pasar otomotif Januari-Mei kemarin, berkembang cukup signifikan dari sebelumnya berkisar 5-8 persen. Selain pilihan model BEV semakin banyak dan terjangkau, hingga kini masyarakat masih bisa mendapatkan insentif pembelian dan benefit non-fiskal lainnya.