PM Ad Interim Bangladesh Profesor Muhammad Yunus saat menerima Wamenlu RI Armanatha Nasir (Sumber: Kemlu RI)JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir membahas peningkatan hubungan bilateral melalui kerja sama perdagangan, investasi, energi, pertahanan hingga sosial budaya antara Indonesia dan Bangladesh, saat bertemu dengan Perdana Menteri Ad Interim Profesor Muhammad Yunus, saat melakukan kunjungan kerja ke ibu kota Dhaka Hari Selasa."Jakarta sangat ingin memperdalam kerja sama dengan Dhaka," ujar Wamenlu Tata saat berkunjung ke ibu kota Bangladesh, melansir keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 4 Juni.Lebih jauh keduanya juga membahas pentingnya people-to-people contact, termasuk penguatan kerja sama di sektor pariwisata dan pendidikan, termasuk tambahan penerima beasiswa bagi para siswa dari Bangladesh yang ingin menempuh pendidikan di Indonesia."Kita perlu menjadi sahabat dekat," kata Profesor Yunus.Terkait isu Rohingya, Wamenlu Tata menggarisbawahi pentingnya upaya internasional dalam merespon krisis kemanusiaan yang berkepanjangan, serta menanggulangi tindak pidana penyelundupan dan perdagangan manusia yang menjadi persoalan dalam proses migrasi para pengungsi Rohingya ke berbagai negara di Asia Tenggara.Sementara itu, Perdana Menteri Ad Interim Profesor Muhammad Yunus mengungkapkan dirinya pernah mengunjungi Indonesia beberapa kali sebelum memangku jabatan saat ini, serta mengharapkan penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Bangladesh dengan dilandasi kedekatan latar belakang agama, sejarah dan budaya.PM Ad Interim Bangladesh Profesor Muhammad Yunus saat menerima Wamenlu RI Armanatha Nasir (Sumber: Kemlu RI)Dalam pertemuan kali ini, keduanya juga membahas harapan penguatan kerja sama Bangladesh dengan ASEAN.Selain pertemuan dengan Perdana Menteri Ad Interim Bangladesh, Wamenlu Tata juga bertemu dengan Penasihat Luar Negeri Bangladesh Md Touhid Hossain, dan Acting Foreign Secretary Ruhul Alam Siddique.Pertemuan membahas penguatan mekanisme bilateral Indonesia-Bangladesh dan berbagai kerja sama konkret kedua negara.Wamenlu Tata juga bertemu dengan Penasihat Energi Bangladesh, Md. Fouzul Kabir Khan. Keduanya membahas usulan kemitraan dalam pasokan LNG, impor batu bara, pengembangan angkutan cepat massal dan industri kereta api.Dalam kesempatan kunjungan ke Dhaka ini, Wamenlu Tata juga sempat berdialog dengan Kepala Otoritas Pengembangan Investasi Bangladesh (BIDA), Ashik Chowdury, membahas berbagai potensi ekspansi oleh perusahaan Indonesia di Bangladesh.Rangkaian pertemuan bilateral Wamenlu Tata di Bangladesh ditutup dengan dialog bersama Kepala Staf Angkatan Darat Bangladesh.Pertemuan membahas penguatan kerja sama pertahanan serta kolaborasi Indonesia-Bangladesh dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB. Bangladesh menyampaikan harapan untuk berkolaborasi di bidang industri strategis dan menyampaikan minat terhadap produk kedirgantaraan Indonesia.Diketahui, kunjungan kerja Wamenlu Tata ke Dhaka dalam rangka kunjungan Delegasi Ekonomi Tingkat Tinggi (High Level Economic Delegation/HLED) Indonesia ke Bangladesh."Peluang kerja sama Indonesia dan Bangladesh sangatlah besar. Ke depan, kita perlu gaungkan ‘Made in Indonesia’ dan ‘Made in Bangladesh’ sebagai brand di kawasan yang dikenal akan kualitas dan inovasinya. Mari berinvestasi dan saling dukung dalam pertumbuhan ekonomi satu sama lain," pungkas Wamenlu Tata.