Ilustrasi (Pixabay/ pollianapoltronieri)YOGYAKARTA – Berapa kali bernapas dalam 60 detik? Frekuensi atau laju pernapasan normal pada tiap jenjang usia bisa berbeda-beda. Pada bayi, frekuensi napas dapat mencapai 30-60 napas per menit. Angka ini akan semakin menurun saat mencapai usia dewasa dan akan kembali meningkat saat menjadi lansia.Yuk, pahami lebih lanjut mengenai frekuensi pernapasan normal di berbagai jenjang usia dan cara menghitungnya.Apa itu Frekuensi Napas? Frekuensi napas adalah jumlah napas yang dihirup dan dihembuskan dalam satu menit. Frekuensi napas diukur ketika tubuh sedang dalam posisi istirahat.Jumlah napas yang dihirup dan dihembuskan per ment merupakan tanda sebera sering otak memerintahkan tubuh untuk bernapas, jika kadar oksigen dalam darah lebih rendah dari kadar karbon dioksida, biasanya otak akan memerintahkan tubuh untuk lebih sering bernapas agar dapat membersihkan karbon dioksida.Beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan, yakni:UsiaJenis kelaminSuhu tubuhPosisi tubuhKondisi kesehatanEmosiKadar karbon dioksida dalam darahBerapa Kali Bernapas dalam 60 Detik? Dikutip dari laman Cleveand Clinic, frekuensi napas normal bervariasi, tergantung pada usia. Pada bayi usia 0-1 tahun, frekuensi napas normal umumnya sekitar 30-60 kali per menit. Sementara pada orang dewasa sehat, angkanya lebih kecil.Berikut frekuensi napas normal pada bayi, batita, remaja, hingga lansia:Frekuensi napas bayi usia 0-1 tahun: 30-60 napas per menitFrekuensi napas bayi usia 1-3 tahun: 24-40 napas per menit.Frekuensi napas anak usia 3-6 tahun: 22-34 napas per menitFrekuensi napas anak usia 6-12 tahun: 18-30 napas per menitFrekuensi napas anak remaja usia 12-18 tahun: 12-16 napas per menit.Frekuensi napas orang dewasa usia 19-59 tahun: 12-20 napas per menit.Frekuensi napas lansia (usia 60 tahun ke atas): 28 napas per menit.Pada bayi, laju pernapasan bisa berbeda-beda antara satu bayi dengan yang lain. Bayi bisa saja bernapas dengan cepat beberapa kali, lalu istirahat selama kurang dari 10 detik, dan kembali bernapas. Ini adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, dikutip dari Stanford Childern’s Health.Apabila bayi bernapas lebih dari 60 kali per menit, bisa jadi si kecil merasa kepanasan, rewel, atau menangis. Setelah merasa baikan, frekuensi napas bayi akan kembali normal.Bagaimana Cara Menghitung Frekuensi Pernapasan? Frekuensi pernapasan bisa diukur dengan menghitung oksiden yang dihirup dalam satu menit alias 60 detik. Berikut cara melakukannya:Posisikan tubuh serileks mungkin. Lebih baik dilakukan saat duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur,Hitung berapa kali dada atau perut mengembang dalam satu menit.Catat hasil penghitungan tersebut.Demikian jawaban dari pertanyaan “berapa kali bernapas dalam 60 detik”. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan pembaca. Untuk mendapatkan update berita pilihan lainnya, baca terus VOI.ID.