Rusia Terbuka Beri Persenjataan Canggih untuk Indonesia

Wait 5 sec.

“Saya yakin, masa depan kerja sama pertahanan Indonesia-Rusia akan lebih banyak pertukaran, kontak, dan mungkin lebih banyak kesepakatan apakah Indonesia tertarik dengan berbagai jenis persenjataan canggih kami,” ungkap Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, Jakarta, Selasa (3/6).Rusia, ungkap Sergei, selalu siap jika ingin diandalkan dan terbuka dalam menawarkan sejumlah alutsista canggih seperti pesawat tempur, kapal perang, tank hingga kendaraan lapis baja untuk kekuatan militer Indonesia.“Jadi, kami terbuka dan siap untuk memberikannya kepada teman-teman (Indonesia)” ujar Sergei.“Jika ada negara yang ingin meningkatkan kapasitas militernya dan pertahanannya, silakan panggil Rusia karena kami siap menyediakan persenjataan dan teknik militer berkualitas tinggi dan sangat canggih yang akan melayani kepentingan nasional Anda, dan akan meningkatkan pertahanan Anda,” ucapnya.Pada Februari lalu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan. Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu. Pertemuan keduanya membahas potensi Rusia menjadi mitra dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesa hingga peluang untuk pertukaran dan pelatihan militer.“Secara historis Rusia punya kontribusi juga, termasuk dalam sejarah perjuangan Indonesia saat kita menghadapi Belanda, ada kontribusi di situ, termasuk juga alutsista-alutsista pertahanan kita, dan bahkan masih ada yang digunakan,” kata Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang, Selasa (27/2).Dia menyebutkan sejumlah alutsista TNI saat ini yang dilengkapi produk-produk buatan Rusia, di antaranya pesawat tempur Sukhoi Su-27/30, helikopter MI-17, tank BMP-3F hingga senapan serbu seperti AK-101 dan AK-102.“Ini tentunya menunjukkan hubungan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Rusia juga sangat baik,” ujar Frega.Dia pun mengungkapkan potensi kerja sama teknis peralatan militer. Menurutnya, Rusia merupakan salah satu negara yang persenjataannya diakui secara global.“Harapannya ke depan juga mungkin adalah pertukaran teknologi karena kita tahu saat ini, dengan kiprah Rusia yang memang dalam beberapa tahun terakhir, melibatkan militernya dalam operasi militer, tentunya ada pengalaman tempur yang bisa dibagikan, termasuk teknologi-teknologi terkininya, baik pesawat nirawak ataupun teknologi lainnya,” imbuhnya.