Konferensi Pers Polda Metro Jaya terkait pembunuhan bos sembako di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanSeorang lansia pemilik toko Immanuel Alex di Pondok Gede, Koh Alex tewas di tangan Andreas (21), karyawan Koh Alex. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (31/5). Lalu, apa motif pembunuhan Koh Alex?, bagaimana kronologi pembunuhan itu? Berikut kumparan rangkum. Koh Alex Dibunuh Karyawannya Karena Sakit HatiMotif pembunuhan itu terungkap karena Andreas tersinggung dengan ucapan korban.“Motif daripada pelaku melakukan perbuatannya yaitu karena pelaku ataupun tersangka emosi dikarenakan tersinggung atas perkataan daripada korban dengan kata-kata ‘Kamu kasbon (utang) terus. Kerja saja malas. Jarang masuk. Banyak libur. Enggak kayak yang lain ini’,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/6).AS yang bekerja sebagai karyawan di toko tersebut awalnya berniat meminjam uang sebesar Rp 3 juta-Rp 5 juta kepada korban untuk kebutuhan keluarganya. Namun respons kasar yang diterima membuatnya terpancing emosi.Penampakan toko grosir sembako milik korban dugaan pembunuhan 'Koh' Alex yang terletak di pertigaan Bojong, Pondok Gede, Kota Bekasi, Sabtu (31/5). Foto: Thomas Bosco/kumparanMenurut keterangan kepolisian, Andreas sempat membalas ucapan korban dan mempertanyakan sikapnya.“Saya enggak kerja bener gimana koh? Saya libur kadang disuruh masuk. Kalau pulang aja paling malem beda sama yang lain. Maksudnya ngomong gitu ke saya apa?” kata AS kepada korban.Tapi korban tetap menolak dengan nada tinggi dan menyuruh Andreas untuk tidak banyak alasan. Cekcok itu kemudian berlanjut ke aksi kekerasan. AS memukul korban berulang kali, mulai dari pipi, dada, hingga mata.Tidak berhenti di situ, pelaku mengambil kardus berisi air mineral dan melemparkannya ke arah korban berkali-kali. Bahkan kepala korban sempat membentur kloset hingga pecah.Melihat korban tak berdaya, Andreas kemudian mengambil uang tunai Rp 84,6 juta milik korban, dua ponsel, dan satu unit motor.“Ini adalah modus operandi di mana pelaku melakukan aksinya kepada si korban,” ujar Wira.Polisi: Pembunuh Koh Alex Berencana Kabur ke Batam Bersama Anak-IstriUsai membunuh Koh Alex, Andreas berniat kabur ke Batam bersama anak dan istrinya. Tapi, sebelum pergi ke Batam, Andreas menginap di sebuah hotel di kawasan Serpong, Tangerang Selatan. "Pelaku ditangkap pada saat ingin terbang rencananya akan terbang ke Batam untuk menemui rekan dari istri pelaku sendiri. Jadi tujuan pelariannya adalah ke tempat teman dari istri pelaku,” kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).Sementara itu, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan bahwa dana yang digunakan dalam pelarian itu berasal dari uang hasil mencuri dari toko Koh Alex.Konferensi Pers Polda Metro Jaya terkait pembunuhan bos sembako di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan“Untuk uang yang digunakan pelaku selama menginap dan rencana akan berangkat ke Batam, itu menggunakan uang daripada hasil yang dibawa dari toko,” ujar Wira.Kepada keluarganya, pelaku mengaku uang tersebut didapat dari membobol toko tempatnya bekerja, tanpa menjelaskan bahwa ia juga telah menghabisi nyawa pemilik toko.“Bahwa dari keterangan tersangka menyatakan kepada keluarganya itu dari bobol toko. Jadi bukan merampok, tapi membobol toko.Tidak menyampaikan kepada keluarganya (soal pembunuhan)," tambah Wira.Sudah Pakai Uang 20 Juta: Untuk Beli Handphone dan Biaya Sekolah AdiknyaWira menyebut bahwa uang tunai yang dibawa pelaku dari toko korban sebesar Rp 84 juta, namun saat penangkapan hanya tersisa Rp 68 juta. Polisi menemukan selisih sekitar Rp 20 juta yang telah digunakan.Tersangka di hadirkan pada konferensi pers Polda Metro Jaya terkait pembunuhan bos sembako di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan“Bahwa uang 20 juta yang digunakan pelaku itu ada sempat dibelikan handphone, yang sudah kita sita juga. Ada dua unit. Kemudian ada juga uang yang sudah diberikan kepada keluarganya untuk biaya sekolah adiknya,” jelasnya.Kronologi Pembunuhan Koh AlexRangkaian pembunuhan Koh Alex itu dimulai sejak Jumat 30 Mei, pagi. Pagi itu, Andreas datang bekerja seperti biasanya. - Jumat malam, 30 MeiPada pukul 20.50 WIB, Andreas mendekati Koh Alex untuk mengajukan utang Rp 3-5 juta. Tapi, permintaan Andreas ditanggapi keras oleh Koh Alex. Koh Alex juga menyebut Andreas pemalas, jarang masuk, dan tak pernah kerja dengan benar. Andreas sakit hati tapi Koh Alex tak mengubah pendiriannya. Andreas melemparkan kardus berisi air mineral ke tubuh dan kepala korban. Koh Alex sempat bangkit lalu beranjak ke kamar mandi. Andreas terus melempari Koh Alex dengan kardus, lalu Koh Alex jatuh dan kepalanya membentur kloset hingga pecah. Barang bukti saat konferensi pers Polda Metro Jaya terkait pembunuhan bos sembako di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanSetelah Koh Alex tak berdaya, Andreas mengambil uang sebesar Rp 84.654.000 dari kamar dan laci toko. Ia juga mengambil dua Handphone merk Redmi dan pergi menggunakan motor Honda Vario warna Silver. Andreas kabur ke arah Jati Makmur, ia meninggalkan Handphone dan motor di gang sempit, karena takut dilacak, tapi tetap membawa uangnya. - Sabtu, 31 MeiJasad koh Alex ditemukan di rukonya, di Pondok Gede. Jasadnya segera dibawa oleh Inafis, polisi telah datang ke ruko tersebut dan memasang garis polisi di ruko tersebut. - Minggu, 1 JuniPolisi menindaklanjuti laporan yang diterima pada hari itu juga. Lalu, Subdit Resmob Polda Metro Jaya bersama Polres Bekasi Kota melakukan penyelidikan intensif. Pelaku akhirnya ditangkap pada Minggu dini hari, sekitar pukul 00.10 WIB di Hotel Ramada, Serpong. Ia ditangkap bersama istri dan anaknya, dengan tujuan melarikan diri ke Batam.