BSI optimalkan layanan nasabah selama Ramadan, salah satunya dengan membuka weekend banking di 1.024 outlet BSI seluruh Indonesia. Foto: Dok. BSIPT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) buka suara terkait rencana pemisahan atau spin off dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Rencana pemisahan ini sebelumnya dikonfirmasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, yang menyebut bahwa BSI akan dilepaskan dari induk usahanya, Bank Mandiri.SVP Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menyampaikan proses spin off tersebut merupakan kewenangan para pemegang saham. Pihaknya saat ini masih menunggu keputusan lebih lanjut terkait langkah strategis tersebut.“Itu ranah pemegang saham. Ya kita tunggu aja. Kita tetap on the track ya,” ucap Wisnu kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (4/6).Wisnu juga menyebut sejak awal BSI dibentuk melalui merger, misi utamanya adalah mengembangkan ekosistem keuangan syariah di Indonesia.Menurutnya, peluang pasar syariah masih terbuka lebar, namun kebutuhan akan lembaga keuangan syariah masih belum sepenuhnya terpenuhi.“Sebagaimana amanah merger dulu, kan kita ingin melakukan Islamic ekosistem bisa tumbuh kembangkan karena kan pangsa pasarnya ada. Sementara kalau bicara suplai demand, banyak suplainya yang kurang, salah satunya bank syariah,” lanjutnya.Saat ini, Bank Mandiri merupakan pemegang saham mayoritas di BSI dengan kepemilikan sebesar 51,47 persen. Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki 23,24 persen saham, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 15,38 persen. Sisanya, 9,91 persen dimiliki oleh publik.Rencana spin off BSI menyusul wacana BSI yang akan diakuisisi oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia. Erick menyebutkan, aksi korporasi tersebut masih dalam proses kajian internal Danantara."Belum, masih proses. Kan nanti dari Danantara akan mengajukan ke kami, baru kita lihat seperti apa prospeknya," kata Erick kepada awak media di Istana Negara sebelum rapat terbatas, Senin (2/6).Erick membenarkan saat ditanya terkait BSI yang akan dikelola langsung oleh BPI Danantara. Namun, hal tersebut masih dalam kajian, sementara dirinya sebagai regulator hanya bisa menunggu.