Hasil Evaluasi Cek Kesehatan Gratis: Anak Masalahnya Gigi, Lansia Darah Tinggi

Wait 5 sec.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja (Raker) Komisi IX DPR RI dengan Menkes, DSJN, Dirut BPJS Kesehatan, Persi, ARSSI, Arsada, dan Apkesmi. Foto: Youtube/ TVR ParlemenMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap hasil evaluasi program cek kesehatan gratis dengan Presiden Prabowo Subianto yang saat ini sedang berjalan. Menurutnya, masalah kesehatan yang menonjol bervariasi tergantung kelompok usia."Beliau tanya masalahnya apa? Saya bilang kalau di bayi itu ada masalah jantung, kongenital. Jadi cacat jantung bawaan tinggi. Kalau balita itu masalah gigi ternyata yang tinggi. Kalau dewasa itu masalahnya darah tinggi dan diabetes. Lansia juga darah tinggi dan diabetes," ujar Budi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (3/6).Budi menyampaikan, program cek kesehatan gratis sudah menjangkau 7,8 juta rakyat Indonesia."Dan seharinya itu 200 ribu. Jadi per bulan itu antara 5 jutaan lah orang yang cek kesehatan gratis. Bulan depan direncanakan mulai juga yang cek kesehatan gratis di sekolah. Jadi target kita 50 juta warga negara Indonesia, rakyat Indonesia kalau bisa sudah melakukan cek kesehatan gratis," jelasnya.Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) berbincang dengan warga yang melakukan cek kesehatan gratis di Puskesmas Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (14/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Umarul FaruqSelain membahas cek kesehatan, Prabowo juga menanyakan perkembangan tiga program quick win Kemenkes, salah satunya pembangunan rumah sakit. Budi mengungkapkan bahwa dari rencana semula 66 rumah sakit dalam lima tahun, target tersebut bisa dipercepat."Tahun ini rencananya 32, tahun depan 34. Dari 32 ini, 16 sudah groundbreaking. Jadi diharapkan bisa selesai tahun ini. Nah sisanya akan di groundbreaking segera," jelasnya.Namun, percepatan ini memerlukan relokasi anggaran. Budi menyebut Presiden telah menyetujui perubahan pos anggaran tanpa menambah anggaran baru."Cuma ada sedikit relokasi anggaran yang butuh persetujuan dari beliau. Tadi beliau juga sudah menyetujui, nggak nambah anggaran, tapi perpindahan pos anggaran untuk quick win yang pertama itu," tambahnya.Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga memberikan laporan mengenai perkembangan Covid-19 di Indonesia. Meski terjadi peningkatan kasus, varian yang berkembang saat ini tidak mematikan."Saya sampaikan bahwa covid itu memang terjadi kenaikan, tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi jangan terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat nggak panik," tutupnya.