Melihat Kesiapan Jemaah Haji Jelang Puncak Haji

Wait 5 sec.

Timwas Haji DPR cek keberangkatan jemaah haji dari hotel ke Arafah. Foto: Ikhwanul Habibi/kumparanProsesi haji 2025 telah memasuki puncak prosesnya saat para jemaah mulai berpindah dari Makkah menuju Arafah. Sejumlah jemaah haji dari Indonesia pun telah diberangkatkan menuju Arafah, beberapa sudah ada yang tiba di sana. Seperti apa kesiapan jemaah haji jelang puncak haji 2025? Berikut kumparan rangkum. Safari Wukuf Jemaah Haji: Tak Turun Muzdalifah, Langsung Masuk Tenda MinaMenteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sudah melaporkan kepada Pemerintah Arab Saudi terkait jemaah haji yang kondisi kesehatannya berisiko untuk menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.Awalnya ada 3.500 jemaah yang kondisinya dianggap berisiko tinggi karena faktor umur, komorbid, difabel dan juga ada faktor lain seperti kelelahan. Sebagian dari jemaah itu akan mengikuti safari wukuf. Sementara yang sakit parah rencananya akan dibadalkan.Menteri Agama Nasaruddin Umar menyapa jamaah calon haji Indonesia di dalam bus saat perjalanan untuk menunaikan wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (4/6/2025). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO“Yang jelas memang ada sekitar 1.000 orang yang menjadi pusat perhatian kita yang sangat riskan. Antara lain ada sekitar 500-an yang memang penyakitnya sangat parah. Dan itulah nanti yang dilakukan dengan safari wukuf,” kata Nasaruddin di Makkah, Rabu (4/5).Nasaruddin mengatakan safari wukuf itu juga mengikuti arahan dari Pemerintah Arab Saudi. Ia menegaskan jemaah yang termasuk safari wukuf tidak boleh keluar dari tenda saat di Mina.“Jadi safari wukufnya itu nanti memang tetap diperjalankan lebih awal, otomatis tetap lewat di Muzdalifah, tapi langsung masuk di kemah-kemah di Mina dan tidak boleh keluar (tenda),” ujar Nasaruddin.Timwas Haji DPR Ingatkan Antisipasi Kepadatan di Mina Imbas Tanazul BatalAnggota Tim Pengawas Haji DPR RI, An'im Falachuddin, meminta syarikah Arab Saudi mengantisipasi kepadatan jemaah di Mina saat puncak haji. Hal tersebut imbas dari batalnya tanazul (pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah melakukan jumrah aqobah)."Mendesak kepada syarikah untuk mempersiapkan dengan sebaik baiknya mabit yang ada di Mina, terutama yang banyak dikeluhkan terjadi adalah antrean panjang di kamar mandi," kata An'im dalam keterangannya di Makkah, Rabu (6/4).Timwas Haji DPR cek keberangkatan jemaah haji dari hotel ke Arafah. Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan"Jangan sampai terjadi antrean yang panjang," tegasnya.Hal lainnya, An'im menyoroti soal kekurangan air di tenda-tenda. Jangan sampai hal itu terjadi. Termasuk soal ketepatan waktu pengiriman konsumsi."Jangan sampai kekurangan air itu yang paling fatal, kemudian lagi konsumsi jangan sampai terjadi lagi keterlambatan pengiriman konsumsi, itu yang kami wanti-wanti betul," ucapnya.Ketua Komisi VIII Cek Pemberangkatan Jemaah ke Arafah, Bus-bus Terlambat JemputKetua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang berkeliling ke hotel-hotel jemaah Indonesia di Makkah. Marwan yang juga anggota Timwas Haji DPR, mengecek proses penjemputan jemaah oleh syarikah untuk diantar menuju Arafah.Mulai hari ini, Rabu (4/6), sebagian besar jemaah haji berangkat ke Arafah untuk mengikuti wukuf di masa puncak haji besok. Jemaah reguler Indonesia semuanya diberangkatkan hari ini.Timwas Haji DPR cek keberangkatan jemaah haji dari hotel ke Arafah. Foto: Ikhwanul Habibi/kumparanNamun, dari pengecekan di lima hotel, masalahnya sama, bus datang terlambat. Padahal, jemaah menunggu berjam-jam sejak pukul 06.00 pagi."Kami diminta untuk standby sejak jam 6, semua sudah keluar kamar dan bersiap di halaman hotel. Namun sampai jam 10.00 bus belum tiba," kata seorang jemaah haji yang menginap di sektor 7 kepada Marwan.Marwan langsung menemui perwakilan syarikah. Para perwakilan syarikah mengatakan bus akan tiba di atas pukul 12.00, walaupun jemaah sudah menunggu sejak pukul 06.00."Rapat kita kemarin malam sepakat jemaah akan diberangkatkan ke Armuzna pukul 6, 8, dan paling siang jam 12. Tapi sebagian besar ada keterlambatan," kata Marwan yang merupakan politisi PKB tersebut.Marwan beberapa kali menelepon Dirjen PHU, Hilman Latief untuk mendesak syarikah segera menjemput para jemaah. Hilman dalam sambungan telepon dengan Marwan, langsung berkomunikasi dengan syarikah."Kita meminta PPIH koordinasi dengan syarikah memastikan kedatangan bus agar jemaah tidak lama menunggu. Kedua kami ingin memastikan jemaah kita terangkut dengan pasti, supaya jemaah kita sudah berada di Arafah dan yang lansia dan sakit bisa dilakukan safari wukuf," tegas Marwan.Anwar Abbas Nilai Mabit di Mina Bisa Jadi Masalah: Jemaah Meningkat, Space TetapPenyelenggaraan ibadah Haji 2025 akan segera memasuki puncaknya yaitu Wukuf di Arafah dan bermalam atau mabit di Mina.Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas menilai pelaksanaan mabit di Mina masih akan menimbulkan masalah. Sebab, kuota jemaah haji terus bertambah tapi tempatnya tetap samaTenda jemaah haji di Mina. Foto: Moh Fajri/kumparan“Dari kesimpulan saya ya, akan tetap ada masalah di Mina. Dikarenakan apa? dikarenakan jumlah jemaah semakin meningkat, sementara space tetap,” kata Anwar kepada wartawan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (4/6).“Space kan tetap nih, jumlah orang bertambah, sehingga akhirnya berdempet-dempetan dan yang saya alami waktu itu,” lanjutnya.Anwar menceritakan pengalamannya, saat menjadi Amirul Hajj. Ia pernah menyarankan agar di Mina dibangun tempat bertingkat agar jemaah tidak berdesak-desakan.Menag: Satu-satunya Negara yang Bisa Masukkan Ambulans ke Armuzna Hanya RIMenteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memastikan pemerintah Indonesia mengikuti peraturan dari Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji. Tapi, Indonesia juga tetap melakukan lobi-lobi yang diperlukan untuk mendukung pelayanan.Nasaruddin mencontohkan salah satu lobi yang dilakukan adalah terkait ketersediaan mobil ambulans di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).Menteri Agama Nasaruddin Umar menyapa jamaah calon haji Indonesia yang akan menunaikan wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (4/6/2025). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO“Tidak boleh ada ambulans yang masuk di area perkemahan seperti di Arafah dan Mina. Semuanya itu ambulans Saudi Arabia. Ambulans kita enggak bisa masuk,” kata Nasaruddin di Kantor Daker Makkah, Rabu (4/6).“Tapi setelah kita lobi dan memperlihatkan kenyataan, satu-satunya negara yang bisa masukkan ambulans hanya Indonesia,” tambahnya.Meski mendapatkan lampu hijau, Nasaruddin mengatakan ada catatan agar posisi ambulans Indonesia tidak bergerombol. Hal itu agar bisa memperlancar perjalanan selama puncak haji.“Jangan bergerombol ambulans itu, tapi dibagi-bagi kepada beberapa perkemahan,” ujarnya.Menag: Jemaah Haji Jangan ke Jabal Rahmah Saat Puncak Haji, Ada Sweeping PolisiJemaah haji Indonesia mulai bergerak dari hotel menuju ke Arafah untuk mempersiapkan diri menjalani puncak haji, Kamis, 5 Juni 2025. Salah satu tempat yang kerap dikunjungi saat puncak haji, yakni Jabal Rahmah.Namun, kali ini, pemerintah Arab Saudi melarang jemaah haji untuk berkunjung ke Jabal Rahmah. Terutama saat puncak haji dimulai.Umat Islam memanjatkan doa menjelang wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto"Tidak boleh keluar tenda dari jam 10 sampai jam 4 [sore]. Termasuk tak boleh mengunjungi Jabal Rahmah, ada sweeping polisi," kata Menteri Agama Nasaruddin Umar di Makkah, Rabu (4/6).Jabal Rahmah memang berada di kawasan padang Arafah. Biasanya, jemaah haji berkunjung ke sana untuk sekadar berdoa. Bahkan tidak sedikit jemaah dari berbagai negara menghabiskan waktu wukuf di Jabal Rahmah.Jabal Rahmah merupakan tempat bertemunya Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah keduanya diturunkan ke bumi.Menag Optimistis Pelaksanaan Haji Tahun Ini Akan Lebih BaikMenteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yakin pelaksanaan ibadah haji musim 2025 berjalan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Nasaruddin mengatakan mempunyai tim solid yang bisa berkoordinasi dengan baik bersama syarikah atau mitra layanan untuk jemaah haji Indonesia.Nasaruddin menyebut pihaknya juga memperhatikan arahan atau kesepakatan yang disampaikan Timwas Haji DPR terkait penyelenggaraan haji tahun ini.Menag Nasaruddin Umar saat konferensi pers di Daker Makkah, Rabu (4/6). Foto: Moh Fajri/kumparan“Dan kekhawatiran-kekhawatiran yang disampaikan DPR alhamdulillah kami sudah simulasikan semuanya. Jadi saya sangat optimis bersama dengan teman-teman pelaksanaan haji tahun ini insyaallah akan lebih baik,” kata Nasaruddin di Kantor Daker Makkah, Rabu (4/6).Beberapa hal yang menjadi sorotan Timwas Haji DPR mulai dari operasional bus selawat hingga tenda di Arafah. Nasaruddin sudah mengecek layanan tersebut untuk menindaklanjutinya.Meski yakin ibadah haji lancar, Nasaruddin mengakui ada tantangan yang barus dihadapi, seperti batalnya pelaksanaan tanazul secara mendadak yang diumumkan pada Senin (3/6).“Setelah tim Kementerian Haji Arab Saudi mengevaluasi bahwa ditetapkan tidak ada tanazul yang dilaksanakan, tanazul secara resmi seperti yang kita rencanakan. Maka dalam waktu yang sangat singkat tim kami kita bisa bayangkan mengubah data itu menjadi kembali seperti biasa,” ungkap Nasaruddin.