Ilustrasi nyamuk demam berdarah (Pexels/Jimmy Chan)JAKARTA - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengalami kenaikan pada Juni 2025 dengan 256 kasus.Berdasarkan data dari Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, fluktuasi kasus DBD di wilayah tersebut menunjukkan lonjakan setiap bulannya mulai Oktober 2024 dengan 79 kasus hingga pada Mei 2025 sebanyak 355 kasus terlapor."Pada April 2025 326 kasus, Mei 355 kasus dan Juni 256 kasus. Sementara untuk Juli, per Kamis (3/7) pukul 16.30 WIB belum ada kasus terlapor," ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari, ANTARA, Jumat, 4 Juli.Arum menyebutkan, kelembaban dan suhu udara menjadi faktor utama eskalasi kasus DBD di wilayah Jakarta Barat (Jakbar).Menurut Arum, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), iklim wilayah setempat pada Juni 2025 menyebabkan peningkatan kasus DBD."Iklim untuk DBD bulan Mei 2025 itu 77 persen, dimana kelembaban optimum untuk nyamuk 71- 83 persen. Suhu berkisar 25-32° C, sementara suhu rata-rata optimum untuk perkembangan nyamuk berkisar 25°-27°C," kata Arum.Karena itu, kata Arum, angka insiden DBD bulan Juli diprediksi dapat mencapai 8,4 kasus per 100.000 penduduk, lebih rendah dari prediksi pada Juni, yakni 8,7 kasus per 100.000 penduduk.Sudinkes Jakbar terus menggencarkan pemantauan vektor atau jentik nyamuk DBD dengan melakukan sidak jentik nyamuk ke rumah-rumah warga melalui Juru Pemantau Jentik (Jumantik)."Pemantauan itu dilakukan dengan utamakan peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan tentang DBD," katanya.