Rusia Jadi Negara Pertama yang Mengakui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

Wait 5 sec.

Bendera Taliban berkibar di Kedutaan Besar Afghanistan. (Sumber: TASS)JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi Moskow secara resmi mengakui Emirat Islam Afghanistan, menjadikannya negara pertama di dunia yang mengakui pemerintahan Taliban setelah menerima surat kepercayaan dari duta besar baru Afghanistan."Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi hal ini," kata seorang perwakilan kementerian saat diminta mengomentari laporan tentang keputusan Rusia untuk mengakui negara tersebut, seperti melansir TASS 4 Juli.Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk mengakui Emirat Islam Afghanistan atas rekomendasi dari Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam upaya untuk menunjukkan niat Moskow untuk mengembangkan hubungan, kata Duta Besar Rusia di negara tersebut, Dmitry Zhirnov."Ini adalah keputusan yang diambil pada prinsipnya oleh presiden Federasi Rusia atas saran menteri luar negeri Rusia. Ini menunjukkan keinginan tulus Rusia untuk membangun kemitraan yang komprehensif dengan Afghanistan," kata diplomat itu di televisi Rossiya-1.Sebelumnya pada Hari Kamis, Wakil Menteri Luar Negeri Andrey Rudenko menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Afghanistan untuk Rusia Gul Hassan yang tiba di Moskow pada 1 Juli.Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow melihat prospek yang baik untuk mengembangkan hubungan dan akan terus mendukung Kabul dalam hal keamanan, kontra-terorisme, dan memerangi kejahatan narkoba.Rusia juga melihat peluang perdagangan dan ekonomi yang signifikan, terutama dalam bidang energi, transportasi, pertanian, dan infrastruktur."Kami percaya pengakuan resmi terhadap Pemerintahan Emirat Islam Afghanistan akan memberikan dorongan bagi pengembangan kerja sama bilateral yang produktif antara negara kita di berbagai bidang," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari Reuters.Taliban dilarang oleh Rusia sebagai gerakan teroris pada tahun 2003, tetapi larangan tersebut dicabut tahun ini.Mahkamah Agung Rusia mengabulkan penangguhan larangan terhadap kegiatan Taliban di negara itu pada 17 April 2025.Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pencabutan status Taliban sebagai kelompok teroris membuka jalan untuk membangun kemitraan komprehensif dengan Kabul demi kepentingan rakyat Rusia dan Afghanistan."Kami menghargai langkah berani yang diambil oleh Rusia ini, dan, Insya Allah, ini akan menjadi contoh bagi negara lain juga," kata Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi dalam sebuah pernyataan.Tidak ada negara lain yang secara resmi mengakui pemerintahan Taliban yang berkuasa pada Agustus 2021, seiring penarikan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat setelah 20 tahun.Meski demikian, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Pakistan semuanya telah menunjuk duta besar untuk Kabul, sebagai langkah menuju pengakuan.Langkah Rusia tersebut merupakan tonggak penting bagi pemerintahan Taliban karena berupaya meredakan isolasi internasionalnya.Rusia secara bertahap membangun hubungan dengan Taliban, yang menurut Presiden Vladimir Putin tahun lalu kini menjadi sekutu dalam memerangi terorisme. Sejak 2022, Afghanistan telah mengimpor gas, minyak dan gandum dari Rusia.