Prabowo dan MBS Sepakat Tingkatkan Layanan Haji dan Umrah untuk Jemaah Indonesia

Wait 5 sec.

Ilustrasi Haji di Makkah (ANTARA)JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud menegaskan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas layanan haji dan umrah bagi jemaah Indonesia.Penegasan ini menjadi salah satu poin utama dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Arab Saudi pada 2-3 Juli 2025.Dalam pertemuan resmi yang berlangsung di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu 2 Juni, Prabowo menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Arab Saudi atas perhatian dan komitmennya terhadap pelayanan umat Islam, termasuk para jemaah dari Indonesia.“Pihak Indonesia menyampaikan apresiasi mendalam atas upaya Pemerintah Arab Saudi dalam melayani Dua Masjid Suci serta para jemaah Haji dan Umrah,” tulis keterangan resmi bersama dikutip Kamis 3 Juni.Prabowo juga menyoroti eratnya koordinasi yang selama ini terjalin, dan pentingnya keberlanjutan kerja sama demi kenyamanan jemaah pada musim-musim haji mendatang.“Pihak Indonesia juga memuji koordinasi yang baik dalam memastikan kenyamanan jemaah Haji dan Umrah asal Indonesia,” lanjut pernyataan tersebut.Kedua negara sepakat memperkuat kolaborasi untuk menyediakan layanan terbaik, termasuk dari sisi fasilitas, keamanan, hingga aspek kesehatan.“Kedua pihak membahas upaya peningkatan layanan terbaik bagi jemaah Indonesia,” bunyi keterangan resmi pertemuan.Pertemuan bilateral tersebut juga menjadi momentum untuk memperdalam hubungan strategis melalui Dewan Koordinasi Tertinggi Saudi–Indonesia, yang baru dibentuk dan disahkan dalam forum tersebut. Dewan ini akan menjadi wadah utama dalam penguatan kerja sama antar sektor.Di luar isu haji, pertemuan ini mencakup kesepakatan di berbagai bidang penting. Kedua negara menekankan pentingnya memperluas kerja sama ekonomi, perdagangan, investasi, energi, dan teknologi. Selama lima tahun terakhir, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi tercatat mencapai US$ 31,5 miliar atau sekitar Rp 502,7 triliun.Investasi dari sektor swasta juga diperkuat melalui penandatanganan sejumlah perjanjian dan MoU dengan total nilai US$ 27 miliar atau sekitar Rp 437,8 triliun, yang diarahkan untuk memperluas lapangan kerja di Indonesia, khususnya di bidang energi bersih dan industri strategis.Di sektor kesehatan, kerja sama diperluas dalam penyediaan layanan kesehatan untuk jemaah, penguatan industri farmasi, pengembangan vaksin, serta peningkatan kapasitas SDM kesehatan.Kedua pemimpin juga menyatakan pandangan bersama mengenai stabilitas kawasan dan komitmen terhadap penyelesaian damai berbagai konflik, termasuk dukungan terhadap solusi dua negara bagi Palestina dan penguatan peran organisasi kemanusiaan internasional.