Presiden Trump dan Wapres Vance di Situation Room Gedung Putih pada 21 Juni. (Twitter/@WhiteHouse)JAKARTA - Wakil Presiden JD Vance mengatakan pada Hari Minggu, Amerika Serikat tidak berperang dengan Iran tetapi berperang dengan program nuklirnya, menambahkan program tersebut telah ditunda dalam waktu yang sangat lama karena serangan Amerika yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.Presiden Trump mengatakan bahwa ia telah "melenyapkan" situs nuklir utama Iran dalam serangan pada Sabtu malam dengan bom penghancur bunker besar-besaran, bergabung dengan serangan Israel terhadap saingannya di Timur Tengah dalam eskalasi konflik baru yang signifikan di wilayah tersebut."Kami tidak berperang dengan Iran. Kami berperang dengan program nuklir Iran," kata Wapres Vance dalam wawancara di acara "Meet the Press with Kristen Welker" di NBC, dilansir dari Reuters 23 Juni."Saya pikir kami benar-benar telah menunda program mereka dalam waktu yang sangat lama. Saya pikir akan butuh waktu bertahun-tahun sebelum Iran mampu mengembangkan senjata nuklir," tambahnya.Wapres Vance menuduh Iran tidak bernegosiasi dengan itikad baik, yang menurutnya menjadi katalisator serangan AS. Negeri Paman Sam diketahui melakukan pembicaraan diplomatik dengan Iran tentang program nuklir Teheran.Teheran dan Washington diketahui tengah berupaya untuk memulihkan kesepakatan nuklir (JCPOA) yang ditinggalkan periode pertama pemerintahan Presiden Trump pada 2018 lalu. Setelah lima putaran perundingan, putaran keenam perundingan AS-Iran sedianya digelar pada 15 Juni lalu di Oman.Teheran berjanji akan merespons serangan AS, sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia "sangat khawatir" oleh pemboman AS terhadap situs nuklir Iran."Kami tidak menginginkan perubahan rezim," kata Wapres Vance."Kami tidak ingin memperpanjang ini. Kami ingin mengakhiri program nuklir, dan kemudian kami ingin berbicara dengan Iran tentang penyelesaian jangka panjang di sini," jelasnya.Wapres Vance mengatakan, Presiden Trump membuat keputusan akhir untuk menyerang Iran tepat sebelum serangan terjadi, dengan Washington telah menerima beberapa pesan "tidak langsung" dari Teheran sejak serangan tersebut.Menurut Wapres Vance, Negeri Paman Sam "tidak tertarik untuk mengerahkan pasukan di darat."Sebelumnya, Presiden Trump mengatakan pada Hari Jumat Ia akan memutuskan dalam dua minggu ke depan tentang keterlibatan langsung AS dalam perang Israel-Iran yang dimulai dengan serangan Israel terhadap Iran pada tanggal 13 Juni.Perang tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di wilayah yang sudah gelisah sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Bulan Oktober 2023.Sekutu AS, Israel, adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang secara luas diyakini memiliki senjata nuklir, mengatakan mereka menyerang Iran untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklirnya sendiri.Di sisi lain, Iran, yang mengatakan program nuklirnya bersifat damai, merupakan pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, sedangkan Israel tidak.Banyak anggota parlemen Demokrat AS mengatakan tindakan Presiden Trump tidak konstitusional dan wewenang menyatakan perang terhadap negara asing ada di Kongres AS.Wapres Vance menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan, Presiden Trump memiliki "wewenang yang jelas untuk bertindak guna mencegah proliferasi senjata pemusnah massal."