Presiden AS Donald Trump bersama PM Israel Benjamin Netanyahu/DOK FOTO Dan Scavino via Wikimedia CommonsJAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel "maju selangkah demi selangkah" menuju penghapusan ancaman yang ditimbulkan oleh situs nuklir dan persenjataan rudal balistik Iran. "Kami menyerang situs nuklir, rudal, markas besar, simbol-simbol rezim," kata Netanyahu dilansir Reuters, Kamis, 19 Juni. Netanyahu juga berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump sebagai "sahabat baik negara Israel," karena berdiri di sisinya dalam konflik tersebut.Trump telah beralih dari mengusulkan akhir diplomatik yang cepat untuk perang menjadi menyarankan Amerika Serikat mungkin bergabung. Berbicara kepada wartawan di luar Gedung Putih pada Rabu, 18 Juni, Donald Trump menolak untuk mengatakan apakah ia telah membuat keputusan mengenai apakah akan bergabung dengan operasi udara Israel."Saya mungkin akan melakukannya. Saya mungkin tidak akan melakukannya. Maksud saya, tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan," katanya.Trump dalam pernyataan selanjutnya mengatakan pejabat Iran ingin datang ke Washington untuk melakukan pertemuan.“Kita mungkin akan melakukannya,” kata Trump.Namun ia menyebut sudah agak “terlambat" untuk pembicaraan semacam itu.Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, merespons rencana Israel membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dengan bantuan AS."Saya bahkan tidak ingin membahas kemungkinan ini. Saya tidak mau,” kata Putin.Menurutnya semua pihak harus mencari cara untuk mengakhiri permusuhan dengan cara yang menjamin hak Iran atas tenaga nuklir yang damai dan hak Israel atas keamanan tanpa syarat negara Yahudi tersebut. Seorang sumber yang mengetahui diskusi internal mengatakan Trump dan timnya sedang mempertimbangkan opsi yang mencakup bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap instalasi nuklir Iran. Sejak Jumat pekan lalu, Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal ke Israel, sekitar 40 di antaranya telah menembus pertahanan udara, menewaskan 24 orang, semuanya warga sipil, menurut otoritas Israel. Sedangkan Iran melaporkan 224 kematian dalam serangan Israel, sebagian besar warga sipil, tetapi belum memperbarui jumlah korban tersebut selama berhari-hari.