Pelatih Malut United Imran Nahumarury. Foto: Instagram/ @imran_nahumaruryMalut United kembali mengangkat permasalahan mereka dengan eks pelatih kepala Imran Nahumarury dan Direktur Teknik Yeyen Tumena. Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh, menerangkan musabab keduanya dipecat.Menurut Asghar, pemecatan Imran dan Yeyen telah melakukan serangkaian pelanggaran serius yang telah berlangsung sejak mereka masih melatih Malut United di Liga 2. Ia mengatakan, pemecatan keduanya dilatarbelakangi temuan praktik pemotongan gaji dan pengambilan fee pemain, termasuk dari 2 pemain asing.Asghar menambahkan, hampir seluruh pemain lokal Malut United mengaku pernah dimintai uang agar bisa bermain. Manajemen sebenarnya telah memberi kesempatan mereka untuk berubah, bahkan memberi kenaikan kompensasi hingga 300 persen dari Liga 2 ke Liga 1, tetapi tidak ada perubahan."Kami kecewa berat. Ada pemain yang mengaku harus menyetor uang agar bisa bermain. Fee pemain juga diambil dan itu jelas melanggar," ungkap Asghar pada Selasa (24/6) di Ternate, dikutip dari Antara.Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Yeyen Tumena saat melakukan konfrensi pers usai pertandingan Indonesia melawan Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan"Imran sudah minta maaf secara tertulis dan berjanji tidak memperpanjang masalah ini di media. Kami menerima itu dengan lapang dada dan berharap jadi pelajaran pribadi baginya.""Kalau Yeyen tidak ada iktikad baik, kami akan bawa ke jalur hukum. Ini bukan soal pribadi, tapi soal menjaga integritas klub dan dunia sepak bola Indonesia," tandasnya.Adapun pencapaian Malut United bersama Imran cukup baik di musim lalu. Dalam 34 pertandingan, 'Laskar Kie Raha' menang 15 kali dan kalah tujuh kali. Malut berhasil finis ketiga, di atas Persebaya, Borneo FC, hingga PSM Makassar.