Suasana pelabuhan Haifa di Israel. Foto: Instagram/@portofhaifaKetegangan antara Israel dan Iran terus memanas. Perang terbuka antara kedua negara pecah lebih dari sepekan lalu, saling serang di kedua negara tersebut menyasar ke sejumlah objek vital.Berdasarkan laporan Carscoops, Iran disebut telah meluncurkan lebih dari 400 rudal dan ratusan drone ke wilayah Israel. Konflik kini makin meluas setelah Amerika Serikat ikut campur.Iran pun merespons dengan menyerang Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Serangan ini disebut sebagai respons yang terukur karena Iran dilaporkan telah memberi peringatan kepada AS sebelum serangan dilakukan.Pemerintah Israel sendiri disebut tengah bersiap menghadapi konflik berkepanjangan, yang berpotensi serangan rudal Iran menghujani beberapa wilayah penting.Suasana pelabuhan Haifa di Israel. Foto: Google MapsSebagai langkah antisipasi, Administrasi Pengiriman dan Pelabuhan Israel dilaporkan telah mengeluarkan perintah evakuasi di kawasan pelabuhan, khususnya mobil listrik."Kami memerintahkan para importir mobil untuk bersiap mengevakuasi semua mobil listrik dari pelabuhan-pelabuhan di Israel," ujar pihak terkait diberitakan oleh The Maritime Executive.Otoritas setempat menginginkan agar kendaraan listrik segera dipindahkan dari pelabuhan utama seperti Haifa dan Ashdod ke lokasi parkir kosong yang jauh dari infrastruktur vital. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko kebakaran apabila pelabuhan jadi target serangan rudal.Petugas tanggap darurat melihat kondisi permukiman yang terkena dampak serangan rudal dari Iran di Be'er Sheva, Israel, Selasa (24/6/2025). Foto: Amir Cohen/REUTERSSebagai catatan, Pelabuhan Haifa merupakan yang tersibuk di Israel, dengan hampir 20 juta ton kargo melewati pelabuhan tersebut setiap tahunnya. Ini menjadikannya target yang menarik bagi serangan Iran.Pejabat Israel dilaporkan khawatir bila rudal Iran mendarat dan mengenai deretan mobil listrik, kebakaran dahsyat bisa menjadi tak terkendali.Apalagi, kebakaran pada mobil listrik dikenal sangat sulit dipadamkan. Baterai lithium-ion yang digunakan pada EV bisa mengalami thermal runaway, yakni kondisi di mana suhu baterai meningkat drastis dan memicu reaksi kimia berantai yang menghasilkan panas, gas beracun, dan api.Proses pemadamannya pun tidak bisa dilakukan seperti kebakaran mobil konvensional. Mobil listrik yang terbakar membutuhkan ribuan liter air, bahkan dalam beberapa kasus butuh hingga 10 ribu liter air untuk benar-benar menurunkan suhu baterai ke titik aman.Ilustrasi mobil terbakar. Foto: ShutterstockTidak jarang, mobil yang sudah dipadamkan bisa kembali terbakar beberapa jam bahkan beberapa hari setelah kejadian semisal sel baterai yang rusak belum benar-benar stabil.Karena itu, pemadam kebakaran harus menggunakan metode khusus seperti merendam seluruh kendaraan ke dalam kontainer berisi air, atau menggunakan bahan pemadam khusus dengan biaya yang sangat mahal.Dampak terparahnya, deretan mobil listrik yang terbakar serentak akibat serangan rudal, situasinya bisa menjadi bencana besar. Tidak hanya dari sisi kerusakan material dan ekonomi, tapi juga gangguan pada aktivitas logistik nasional dan keselamatan para pekerja di lapangan.Meskipun skenario tersebut merupakan kemungkinan terburuk, jelas bahwa hal ini menjadi perhatian utama para pejabat Israel di tengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.