Pejabat Rusia Bilang Situasi di PLTN Bushehr Iran "Normal"

Wait 5 sec.

PLTN Bushehr Iran. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency/Hossein Ostovar)JAKARTA - Kepala Energi Nuklir Rusia Alexei Likhachev mengatakan pada Hari Jumat bahwa situasi di PLTN Bushehr Iran, tempat ratusan spesialis Rusia bekerja, "normal" dan terkendali.Militer Israel mengatakan pada Hari Kamis telah menyerang fasilitas Bushehr yang dibangun Rusia, tetapi kemudian mengatakan komentar itu dibuat karena kesalahan.Likhachev, kepala perusahaan energi nuklir negara Rosatom, mengatakan pada Hari Kamis, setiap serangan terhadap PLTN itu dapat menyebabkan bencana nuklir seperti Chernobyl.Bushehr adalah satu-satunya PLTN yang beroperasi di Iran, menggunakan bahan bakar Rusia yang kemudian diambil kembali oleh Rusia saat habis untuk mengurangi risiko proliferasi.Ketika ditanya pada Hari Jumat tentang situasi di Bushehr, Likhachev mengatakan kepada wartawan: "Sejauh ini situasinya sepenuhnya terkendali, semuanya normal. Malam berlalu dalam suasana yang biasa, cemas, tetapi dapat diatasi," melansir Ruters 20 Juni."Kami terus bekerja dalam mode pra-mobilisasi dan sangat berharap semua sinyal kami dari kemarin sampai ke pemimpin Israel," tambahnya.Komentar "pra-mobilisasi" tampaknya merujuk pada kemungkinan mengevakuasi staf jika terjadi keadaan darurat.Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan minggu ini Rusia memiliki hingga 600 staf di Bushehr, termasuk 250 pekerja tetap dan lainnya yang ditugaskan sementara. Ia mengatakan Israel telah berjanji kepada Rusia atas keselamatan mereka.Kemarin, Likhachev mengatakan beberapa dari mereka yang ditugaskan telah dievakuasi, tetapi staf inti tetap tinggal untuk saat ini.Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, telah memperingatkan dengan keras terhadap intervensi militer AS di pihak Israel dalam perang udara yang dimulai seminggu yang lalu.Israel sebelumnya menyatakan serangan mereka terhadap Iran untuk mencegahnya memperoleh senjata nuklir. Iran membantah tuduhan tersebut, menanggapi dengan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kota-kota Israel.