Ventilator Buatan Lokal Resmi Dirilis untuk Dorong Akses Kesehatan Merata hingga ke Daerah

Wait 5 sec.

Konferensi pers ventilator buatan lokal di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 19 Juni 2025 (Dinno/VOI)JAKARTA - Kebutuhan alat bantu pernapasan atau ventilator di Indonesia terus meningkat seiring tantangan kesehatan yang semakin kompleks.Selain untuk penanganan kondisi darurat seperti gangguan pernapasan akut dan penyakit paru, ventilator juga menjadi perangkat vital di ruang perawatan intensif (ICU), termasuk saat pandemi maupun dalam pelayanan rutin rumah sakit.Sayangnya, sebagian besar kebutuhan ventilator di Indonesia selama ini masih dipenuhi dari produk impor. Hal ini menciptakan kerentanan terhadap fluktuasi pasokan global dan menimbulkan tantangan dalam memperluas akses alat kesehatan (alkes) berkualitas di seluruh pelosok negeri.Sebagai langkah konkret menuju kemandirian alat kesehatan nasional, sebuah ventilator hasil produksi dalam negeri resmi diperkenalkan kepada publik. Perangkat tersebut, yang diberi nama Savina 300 ID, dirakit di Indonesia melalui kolaborasi antara Dräger Indonesia dan PT PHC Indonesia.Peluncuran dilakukan di fasilitas produksi PT PHC Indonesia dan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian.Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalucia, Menteri Kesehatan RI menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan alat kesehatan dalam negeri.Upaya seperti ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus mempercepat distribusi teknologi medis ke berbagai daerah.“Ventilator ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara industri dan pemerintah dalam mendukung transformasi layanan kesehatan nasional. Ke depan, kita perlu memperluas inisiatif serupa agar inovasi lokal semakin tumbuh dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan nilai impor ventilator pada 2024 mencapai 68,4 juta dolar AS—dua kali lipat dari tahun sebelumnya.Sementara itu, tingkat penyerapan alat kesehatan dalam negeri baru mencapai sekitar 48 persen. Angka ini mengindikasikan masih terbukanya peluang besar untuk memperkuat produksi lokal.Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyatakan bahwa pengembangan produk seperti ventilator lokal merupakan bagian penting dari strategi nasional dalam membangun industri alat kesehatan yang tangguh dan mandiri.“Ventilator masih termasuk dalam sepuluh besar alat kesehatan dengan nilai impor tertinggi. Maka, hadirnya produksi lokal seperti Savina 300 ID akan sangat membantu dalam substitusi impor dan penciptaan lapangan kerja,” katanya.Ventilator produksi lokalVentilator buatan lokal ini dirancang agar fleksibel digunakan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk ruang ICU, HCU, dan PICU, serta rumah sakit yang belum memiliki sistem gas terpusat.Beberapa fitur utamanya mencakup kemampuan terapi invasif dan non-invasif, pengoperasian berbasis layar sentuh dengan antarmuka berbahasa Indonesia, serta penggunaan daya baterai internal maupun eksternal untuk mobilitas.Dräger Indonesia juga menggandeng Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI) untuk menyelenggarakan pelatihan bagi dokter dan tenaga medis yang menggunakan alat ini. Workshop yang digelar mencakup pengenalan dasar mesin ventilator hingga pelatihan penggunaan di ICU.Chairman Gobel Group, Rachmat Gobel, menyampaikan kemandirian alat kesehatan adalah pilar utama dalam mewujudkan sistem kesehatan nasional yang kuat.“Lebih dari sekadar teknologi, yang paling penting adalah bagaimana alat ini dapat menjangkau dan dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin fasilitas kesehatan di Indonesia,” katanya.Sementara itu, Managing Director Dräger Indonesia, Ratna Kurniawati, menekankan produksi ventilator ini bukan hanya soal alat, melainkan juga bagian dari ekosistem transformasi kesehatan.“Kami ingin kontribusi ini dapat mendukung transformasi SDM kesehatan, memperluas akses layanan, serta memperkuat kemampuan produksi dalam negeri,” ujarnya.Peluncuran ventilator Savina 300 ID menandai langkah maju dalam upaya membangun ketahanan sistem kesehatan Indonesia yang mengedepankan kerja sama lintas sektor, inovasi teknologi medis dalam negeri kini makin siap menjadi andalan di tengah dinamika kebutuhan layanan kesehatan nasional.