Lagi, Maskapai Saudia Dapat Ancaman Bom

Wait 5 sec.

Suasana pemeriksaan dan sterilisasi pesawat Saudia SVA5688 yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, usai terima ancaman bom, Sabtu (21/6). Foto: Dok: Puspen TNIPesawat Saudia dengan nomor SVA5688 rute Jeddah-Muscat-Surabaya mendapatkan ancaman bom, Sabtu (21/6). Pesawat tersebut pun mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengatakan pesawat tersebut mengangkut 389 orang dengan detail berikut ini:Penumpang: 376 orangLaki-laki: 196 orangPerempuan: 180 orangKru: 13 OrangInfo Ancaman Bom dari Mumbai, IndiaSejumlah petugas Basarnas saat mengevakuasi penumpang pesawat Saudia SVA5688 mendarat darurat setelah terima ancaman bom di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sabtu (21/6/2025). Foto: Dok. BasarnasInformasi ancaman bom itu datang dari Mumbai, India, berdasarkan keterangan dari Basarnas hingga Densus 88 Antiteror Polri."Pukul 01.21 UTC diperoleh informasi dari KUL ANSAX (Kuala Lumpur/ANSAX Control) bahwa mereka mendapat info ancaman bom tersebut dari Chennai (India)," kata Hery Marantika Kepala Kantor SAR Medan kepada kumparan."Pukul 02.08 UTC diperoleh informasi dari Chennai (India) bahwa mereka mendapat info ancaman bom tersebut dari Mumbai (India) pukul 23.45 UTC (20 Juni 2025)," ujar Hery.Juru bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan ancaman bom itu yang membuat pilot meminta divert ke Bandara Kualanamu."Informasi ancaman didapatkan dari Airnav Jakarta ke ATC Kuala Lumpur, kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot, lalu pilot meminta landing di Kualanamu untuk skrining terhadap pesawat," kata Mayndra.Ancaman Disampaikan lewat VPN Radio TelescopeSuasana pemeriksaan dan sterilisasi pesawat Saudia SVA5688 yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, usai terima ancaman bom, Sabtu (21/6). Foto: Dok: Puspen TNIKini terungkap bahwa ancaman bom itu disampaikan oleh pelaku melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope."Pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope di mana bisa dilakukan dari ground to ground, sesama petugas di darat, atau dari satu negara ke negara lain," kata Mayndra.Mayndra menambahkan, petugas gabungan sudah melakukan pemeriksaan terhadap penumpang, kru, dan barang bawaannya. Hasilnya, tak didapati adanya barang yang mencurigakan.Ancaman Diterima Pilot saat Berada di Langit AcehSejumlah petugas Basarnas saat mengevakuasi penumpang pesawat Saudia SVA5688 mendarat darurat setelah terima ancaman bom di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sabtu (21/6/2025). Foto: Dok. BasarnasAncaman bom diterima oleh pilot ketika sedang berada di langit Aceh. "Karena kapten di atas (langit) Banda Aceh, maka segera harus landing di KNO, alternative landing," kata Kepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa, kepada wartawan.Usai pilot menerima ancaman bom, pesawat langsung mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Setibanya di bandara, petugas dari berbagai unsur seperti kepolisian hingga TNI sudah bersiaga untuk melakukan evakuasi dan pengecekan terhadap penumpang dan kru.Nomor Komunikasi Ancaman Bom Tak DiketahuiPetugas menurunkan parapenumpang saat sterilisasi pesawat Saudia SVA5688 yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, usai terima ancaman bom, Sabtu (21/6). Foto: Dok: Puspen TNIKepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa, mengatakan ancaman diterima melalui komunikasi suara direct speech, sehingga hanya diketahui asal negara suara itu berasal."Menggunakan namanya semacam direct speech, kayak VPN. Jadi itu memang percakapan ground to ground, point to point. Ini enggak ada nomornya, hanya negaranya saja [yang tertera]," kata Asri dalam keterangannya, Sabtu (21/6).Belakangan diketahui ancaman itu berasal dari Mumbai, India. Meski demikian, apakah bisa dikonfirmasi benar dari Mumbai atau tidak masih akan ditelusuri."Negaranya masih ditelusuri. Nanti ada pihak yang menelusuri," ungkapnya.Asri juga mengungkapkan, pesawat yang lepas landas dari Jeddah itu sempat transit di Oman. Ancaman bom didapat kapten pesawat dari Oman."Karena kapten di atas Banda Aceh, maka segera harus landing di KNO, alternative landing. Informasi itu kita segera tindak, EOC kita buka, lalu hubungi pihak terkait seperti Polda dan TNI," tuturnya.Jemaah Haji di Pesawat Saudia Akan Diterbangkan ke Surabaya Minggu 22 JuniSuasana setelah penumpang pesawat Saudia SVA5688 mendarat darurat setelah terima ancaman bom di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sabtu (21/6/2025). Foto: Dok. BasarnasSebanyak 376 jemaah haji yang ada di pesawat Saudia Airlines dengan nomor SVA5688 rute Jeddah-Muscat-Surabaya akan diterbangkan ke Surabaya pada Minggu (22/6).Saat ini, pesawat tersebut berada di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, setelah mendarat darurat akibat ada ancaman bom."Kru dan penumpang akan diterbangkan ke Surabaya hari Minggu pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, Sabtu (21/6), dalam siaran pers dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.