Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah wisatawan terakhir korban tenggelam di muara Pantai Pancer Door, Pacitan, Sabtu, 21 Juni. (ANTARA/HO - BPBD Pacitan)JAKARTA - Setelah tiga hari upaya pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban terakhir peristiwa tenggelam di muara Sungai Grindulu, dekat Pantai Pancer Door, Pacitan, Jawa Timur.Korban bernama Aminah Nayyifatul Mardliyah (12) ditemukan pada Sabtu malam, 21 Juni, sekitar pukul 20.15 WIB dalam kondisi meninggal dunia.Koordinator SAR Trenggalek, Nanang Pujo, pada Minggu menyampaikan bahwa jenazah ditemukan dalam jarak sekitar 100 meter dari lokasi awal kejadian."Syukur alhamdulillah, seluruh korban kini sudah ditemukan. Karena itu, kami secara resmi mengakhiri operasi pencarian," ujarnya, seperti dikutip ANTARA. Setelah ditemukan, jasad korban segera dibawa ke Instalasi Forensik RSUD dr. Darsono Pacitan untuk proses identifikasi lebih lanjut. Jenazah kemudian dipulangkan dan dimakamkan di Kabupaten Mojokerto bersama dua korban lainnya, Aisyah Arifatul Khoir (10) dan Asna Amalia At Tazkiah (11), yang sebelumnya telah ditemukan dalam kondisi serupa.Korban pertama, Azmil Mukaromah (45), berhasil ditemukan sehari setelah insiden, tepatnya pada Jumat (20/6). Keempat korban diketahui masih satu keluarga dan berasal dari Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.Mereka tengah mengisi waktu liburan dengan mengunjungi Pondok Pesantren Tremas, Arjosari, sebelum memutuskan berwisata ke pantai.Musibah terjadi pada Kamis, 19 Juni, ketika kelima anggota keluarga tersebut bermain di area muara sungai. Arus kuat tiba-tiba menyeret tiga anak ke tengah, dan Azmil yang berusaha memberikan pertolongan malah ikut terbawa arus. Hanya satu anak dalam rombongan tersebut yang berhasil selamat dari kejadian tersebut.Selama proses pencarian, lebih dari 30 personel gabungan dikerahkan. Tim terdiri dari Basarnas, BPBD Pacitan, TNI AL, Polairud, relawan SAR, serta dukungan masyarakat setempat. Pencarian dilakukan secara intensif melalui penyisiran darat dan laut, termasuk penggunaan perahu karet untuk menjelajahi aliran sungai dan area sekitar pantai.Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan bahaya bermain air di area muara yang memiliki arus kuat dan kondisi tak terduga. Warga dan wisatawan diimbau untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi alam sebelum melakukan aktivitas di perairan terbuka.