Wall Street Menguat, Investor Harap Suku Bunga The Fed Segera Turun

Wait 5 sec.

Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockIndeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir menguat karena harapan terhadap pemotongan suku bunga The Fed di awal bulan depan. Hal ini mampu mengimbangi ketakutan investor terhadap konflik di Timur Tengah. Dikutip dari Reuters, Selasa (24/6), Dow Jones Industrial Average (DJI), naik 374,96 poin atau 0,89 persen, menjadi 42.581,78; S&P 500 (SPX) naik 57,33 poin atau 0,96 persen menjadi 6.025,17; dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 183,57 poin atau 0,94 persen menjadi 19.630,98.Ketiga indeks saham utama AS kompak naik. Saham sektor konsumen (SPLRCD) memimpin bursa AS, dengan dorongan kuat dari Tesla (TSLA.O) setelah peluncuran layanan robotaxi di Austin, Texas. Saham pembuat kendaraan listrik ini naik 8,2 persen."Relinya sedikit mengejutkan," kata Jay Hatfield, CEO dan manajer portofolio di InfraCap di New York. "Aksi pasar sangat bullish karena ini adalah kerangka waktu di bulan Juni, ketika kita seharusnya mengalami kemunduran," tambah Hatfield. "Orang-orang banyak yang tidak ingin melepas (saham) di pasar ini," lanjutnya.Wakil Ketua Fed, Michelle Bowman, pada awal pekan ini mengatakan sudah saatnya mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate. "Sudahlah, saatnya untuk mempertimbangkan penyesuaian tingkat kebijakan, karena risiko terhadap pasar kerja melebihi kekhawatiran inflasi yang terkait dengan tarif," katanya. Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan bahwa sejauh ini suku bunga memiliki dampak ekonomi yang lebih sederhana dari yang diharapkan.Investor berharap The Fed memangkas dua kali suku bunga sebesar masing-masing 25 basis poin sebelum akhir tahun. Pemotongan pertama secara luas diperkirakan akan terjadi pada September.Israel terus membombardir Iran, sehari setelah AS bergabung dalam perang. Namun, harga minyak jatuh setelah pembalasan Iran tidak termasuk tindakan untuk mengganggu lalu lintas kapal tanker minyak dan gas melalui Selat Hormuz. Teheran juga memperingatkan akan menutup Selat Hormuz, rute pengiriman minyak yang penting."Pasar membaca ini sebagai hei, kami berhasil, kami mengeluarkan kemampuan nuklir mereka dan kami dapat mendukung serangan balik apa pun," kata Nolte. "Saya pikir ada banyak kekhawatiran bahwa Iran akan melakukan lebih banyak daripada yang dilakukannya," tambahnya. Volume di bursa AS adalah 18,60 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 18,16 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.