Iran "Permisi" Sebelum Serang Pangkalan AS di Qatar, Presiden Trump Terima Kasih

Wait 5 sec.

Pangkalan udara militer Al Udeid AS di Qatar. (Wikimedia Commons/US Air Force)JAKARTA - Presiden Donald menyerukan perdamaian di Timur Tengah, menyusul serangan Iran terhadap sejumlah fasilitas militer Amerika Serikat di Timur Tengah, berterima kasih karena Teheran telah mengabari rencana serangan itu terlebih dahulu.Iran melancarkan serangan udara yang menyasar pangkalan militer AS di Qatar dan Irak, menyusul operasi "Midnight Hammer" yang dilancarkan AS pada 21 Juni ke fasilitas nuklir Iran.Konflik Iran-Israel memasuki hari ke-12, saat Teheran meluncurkan serangan ke Pangkalan Udara Al Udeid yang ditempati militer AS di Qatar."Kami tidak menyerang siapa pun, dan kami tidak akan pernah menerima penyerangan oleh siapa pun," kata Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 24 Juni."Kami tidak akan tunduk pada agresi siapa pun, ini adalah logika bangsa Iran," tandasnya.Iran dilaporkan memberikan pemberitahuan awal kepada AS melalui saluran diplomatik beberapa jam sebelum serangan, termasuk juga ke otoritas Qatar. Presiden Trump menilai itu sebagai hal positif."Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena memberi kami pemberitahuan lebih awal, yang memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang, dan tidak ada yang terluka," tulis Presiden Trump di situs media sosial Truth miliknya."Mungkin Iran sekarang dapat melanjutkan ke Perdamaian dan Harmoni di Kawasan, dan saya akan dengan antusias mendorong Israel untuk melakukan hal yang sama," lanjutnya.Lebih jauh Ia mengatakan Iran menembakkan 14 rudal ke pangkalan udara dan telah ditangkal dengan sangat efektif.""Saya senang melaporkan tidak ada warga Amerika yang terluka dan hampir tidak ada kerusakan yang terjadi," tulis Presiden Trump."Yang terpenting, mereka telah mengeluarkan semuanya dari 'sistem' mereka, dan mudah-mudahan, tidak akan ada lagi kebencian," lanjutnya.Respons Iran terhadap serangan itu mengingatkan pada bentrokan sebelumnya dengan Amerika Serikat dan Israel, dengan Teheran mencari keseimbangan antara menyelamatkan muka dengan respons militer, tetapi tanpa memicu siklus eskalasi yang tidak dapat ditanggungnya.Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Iran siap untuk merespons lagi jika ada tindakan lebih lanjut oleh Amerika Serikat, menurut pernyataan yang diunggah oleh akun kementerian di Telegram.Di sisi lain, serangan itu membuat hubungan Iran dengan negara-negara tetangganya menegang. Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait dan Irak."Ada hubungan yang dalam antara kedua negara (Iran dan Qatar) dan kedua negara, tetapi serangan itu tidak diragukan lagi menuntut pertemuan yang tulus dan sikap yang jelas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari dalam konferensi pers.