Seorang warga memanen bunga matahari di kawasan perumahan subsidi pemerintah di Perumahan Sasak Panjang 2, Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTOPemerintah tengah menggenjot pengurangan emisi karbon, termasuk dari sektor properti yang menyumbang 40 persen. Melalui program Rumah Rendah Emisi (RRE) di Indonesia, diharapkan emisi karbon juga bisa ditekan.PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memastikan siap membangun 10.000 unit rumah rendah emisi pada 2025. Target tersebut menjadi bagian dari roadmap 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029.Pada tahun ini, rumah rendah emisi merupakan hunian dengan minimal 15 persen material ramah lingkungan. Pada 2029 nanti, penggunaan material ramah lingkungan pada rumah rendah emisi juga ditargetkan naik menjadi 30 persen.Adapun target pembangunan 150.000 unit RRE diperkirakan akan terjadi pengurangan 2,2 juta kg limbah plastik dan 2.425 ton emisi karbon, setara menanam 110.000 pohon.“Inisiatif ini bukan hanya soal rumah, tapi soal masa depan bumi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ujar Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo dalam keterangan tertulis dalam acara UNEP FI Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific di Suzhou, China, Selasa (24/6).BTN juga bekerja sama dengan United Nations Environment Programme Financial Initiative (UNEP FI) untuk memacu implementasi rumah ramah lingkungan tersebut. UNEP FI merupakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang keuangan berkelanjutan.Setiyo menyebut, langkah tersebut dilakukan untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto yakni perumahan nasional dan ekonomi hijau.Ia juga menjelaskan, sektor perumahan dapat menjadi kekuatan utama dalam mencapai target net zero emission Indonesia pada 2060, sekaligus memperluas akses perumahan layak dan ramah lingkungan bagi masyarakat. BTN, lanjutnya, juga berkomitmen menjadi pelopor dan penggerak pembiayaan hijau di sektor perumahan."BTN berperan sebagai jembatan antara kebutuhan hunian rakyat dan agenda keberlanjutan global. Kolaborasi dengan UNEP FI ini akan mempercepat financial transition Indonesia ke ekonomi hijau dari perumahan," jelasnya.Hingga akhir 2024, BTN telah bekerja sama dengan 8 pengembang yang membangun 1.198 unit rumah rendah emisi.Pada kuartal I 2025, penyaluran kredit dan pembiayaan BTN didorong oleh bisnis kredit pemilikan rumah (KPR), baik subsidi maupun nonsubsidi. Penyaluran KPR subsidi BTN mencapai Rp 179,7 triliun, naik 7,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (you). Sementara itu, KPR nonsubsidi BTN bertumbuh 8,1 persen yoy menjadi Rp 106,8 triliun.