Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockBursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (2/7), dengan S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Indeks saham ini didorong oleh kenaikan saham teknologi serta kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam, yang meredakan kekhawatiran atas ketegangan dagang yang berkepanjangan.Mengutip Reuters, indeks S&P 500 (.SPX) menguat 29,41 poin atau 0,47 persen menjadi 6.227,42, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) melonjak 190,24 poin atau 0,94 persen ke level 20.393,13. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun tipis 10,52 poin atau 0,02 persen ke 44.484,42. Di Bursa Efek New York, tercatat 358 saham mencetak harga tertinggi baru dan 41 saham mencapai titik terendah baru. Meski ditutup melemah, Dow Jones masih berada dalam jarak 1,18 persen dari rekor penutupan tertingginya pada 4 Desember.Wall Street telah mencatatkan serangkaian rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir, mencerminkan selera risiko investor yang tetap kuat di tengah volatilitas pasar dan ketidakpastian terkait inflasi, defisit, serta arah kebijakan moneter.Nasdaq memperbarui rekor tertingginya dari 30 Juni, didorong oleh lonjakan saham Nvidia, Apple, dan Tesla. ETF berisiko tinggi TSLL yang memberikan imbal hasil harian dua kali lipat dari saham Tesla dan dirancang untuk perdagangan jangka pendek, menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan.Kini, perhatian investor tertuju pada laporan non-farm payrolls yang akan dirilis Kamis (3/7) untuk mencari petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat.Ekonomi yang melemah, menurut Jim Awad, Direktur Senior Clearstead Advisors LLC di New York, merupakan “situasi yang penuh pertimbangan campuran,” jelasnya.Pasar sempat dibuka melemah setelah laporan non-kunci menunjukkan bahwa sektor swasta AS secara tak terduga mengalami penurunan perekrutan di bulan Juni, sementara pertumbuhan lapangan kerja bulan sebelumnya juga direvisi lebih rendah.Namun, pasar berbalik arah menjelang siang setelah AS dan Vietnam mencapai kesepakatan dagang yang menetapkan tarif sebesar 20 persen untuk banyak komoditas ekspor dari negara Asia Tenggara tersebut.Pemerintahan Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan bahwa kesepakatan serupa dengan India akan segera diumumkan, meskipun beberapa negara lain dinilai belum siap sebelum batas waktu 9 Juli.“Perkembangan dagang menjadi perhatian investor,” ujar Michael Arone, Kepala Strategi Investasi di State Street Global Advisors, Boston. “Ada rasa lega terkait kemajuan perdagangan. Kesepakatan dengan Vietnam adalah kabar yang disambut baik,” tambahnya.Saham Tesla naik 5 persen setelah sebelumnya sempat anjlok awal pekan ini, meski laporan pengiriman kendaraan kuartal kedua menunjukkan penurunan tajam. Namun, beberapa pelaku pasar menilai angka tersebut masih lebih baik dari prediksi para analis yang pesimistis. Meski demikian, saham Tesla telah turun lebih dari 20 persen sepanjang tahun ini.Sementara itu, saham perusahaan asuransi kesehatan Centene merosot 40 persen ke level terendah dalam delapan tahun terakhir, setelah perusahaan mencabut proyeksi pendapatan tahun 2025 akibat data yang menunjukkan penurunan signifikan dalam estimasi pendapatan dari layanan asuransi di marketplace mereka.Fokus investor kini beralih ke laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif yang dirilis lebih awal dari biasanya karena pasar akan tutup pada 4 Juli untuk perayaan Hari Kemerdekaan AS.Menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, laporan tersebut diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS yang melambat di bulan Juni dan tingkat pengangguran yang naik ke 4,3 persen. “Investor kemungkinan berharap hal ini mendorong The Fed untuk segera memangkas suku bunga,” kata Michael.Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebesar 16,95 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata harian 17,82 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.