OpenAI tidak memiliki rencana aktif untuk menggunakan chip buatan Google (foto; x @notreload_ai)JAKARTA - OpenAI menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana aktif untuk menggunakan chip buatan Google dalam mengoperasikan produknya, hanya dua hari setelah laporan dari Reuters dan media lainnya menyebutkan bahwa laboratorium kecerdasan buatan tersebut tengah mempertimbangkan untuk menggunakan chip AI dari pesaingnya guna memenuhi permintaan yang terus meningkat.Dalam pernyataan pada Minggu, 29 Juni, juru bicara OpenAI mengatakan bahwa meskipun mereka tengah melakukan pengujian awal terhadap Tensor Processing Unit (TPU) milik Google, saat ini tidak ada rencana untuk menerapkannya dalam skala besar. Google menolak memberikan komentar terkait hal ini.Pengujian berbagai jenis chip oleh laboratorium AI merupakan hal yang lazim. Namun, penerapan chip baru dalam skala besar memerlukan waktu lebih lama karena membutuhkan arsitektur dan dukungan perangkat lunak yang berbeda. Saat ini, OpenAI secara aktif menggunakan chip grafis (GPU) dari Nvidia dan chip AI dari AMD untuk memenuhi kebutuhan komputasi mereka yang semakin besar.OpenAI juga sedang mengembangkan chip buatannya sendiri, yang ditargetkan mencapai tonggak pencapaian “tape-out” tahun ini—yakni tahap ketika desain chip diselesaikan dan dikirim untuk proses manufaktur.Sebelumnya, Reuters secara eksklusif melaporkan bahwa OpenAI telah mendaftar untuk menggunakan layanan Google Cloud guna memenuhi kebutuhan kapasitas komputasinya yang terus meningkat.Kerja sama ini mengejutkan karena melibatkan dua pesaing besar di sektor AI. Meski begitu, sebagian besar daya komputasi yang digunakan oleh OpenAI akan tetap berasal dari server GPU milik perusahaan “neocloud” CoreWeave.Google sendiri belakangan memperluas ketersediaan chip AI internalnya (TPU) untuk pihak eksternal, yang sebelumnya hanya digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan. Langkah ini berhasil menarik sejumlah klien besar, termasuk Apple, serta beberapa startup seperti Anthropic dan Safe Superintelligence—dua perusahaan pesaing ChatGPT yang didirikan oleh mantan petinggi OpenAI.