Septian dan Bagus, Mahasiswa UGM yang Tewas saat KKN, Dikenal Berprestasi

Wait 5 sec.

Dua mahasiswa UGM yang tewas saat KKN di Maluku Tenggara. Foto: Dok. UGMUniversitas Gadjah Mada (UGM) berduka. Dua mahasiswa berprestasinya tewas saat KKN setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara, Selasa (1/7) pukul 15.30 WIT.Korban pertama adalah Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Program Sarjana Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM, angkatan 2022."Eka dikenal sebagai pribadi yang cerdas, bersahaja, dan berkomitmen dalam proses belajar dan mengabdi untuk masyarakat. Kehadirannya memberikan warna bagi lingkungan akademik Fakultas Teknik dan kampus secara lebih luas," kata Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, dikutip dari situs UGM, Rabu.Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Teknik Informasi UGM yang meninggal akibat kecelakaan perahu saat KKN di Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025). Foto: Instagram/@dtetiugm"Kepergiannya membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat tetapi juga bagi rekan sejawatnya di KKN-PPM Unit Manyeuw,” lanjutnya.Dalam akun Linkedin yang dilihat kumparan, Septian mencantumkan aneka kegiatannya di dalam dan luar kampus. Mulai sebagai staf media Ramadan di Kampus (RDK) hingga koordinator multimedia Teknisiade.Saat UGM mengumumkan kematian Septian, masih ada mahasiswa yang hilang, yaitu Bagus Adi Prayogo.Pada pukul 23.00 WIT, Bagus ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.Bagus Adi Mahasiswa Fakultas Kehutanan Angkatan 2022 yang tewas saat KKN di Maluku Utara, Selasa (1/7/2025). Foto: Fakultas Kehutanan UGMBagus Adi Prayogo adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan Angkatan 2022 yang juga merupakan Ketua HIMABA."Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” kata Rustamadji.Bagus dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan memiliki semangat kolaboratif yang tinggi. Selain berprestasi secara akademik, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemahasiswaan.5 Mahasiswa UGM SelamatTragedi itu terjadi saat para mahasiswa menjalankan kegiatan Revitalisasi Terumbu Karang, bagian dari program KKN-PPM Unit Manyeuw. Sebanyak tujuh mahasiswa UGM dan lima warga lokal menggunakan dua perahu motor untuk mengambil pasir sebagai bahan pembangunan Artificial Patch Reef (APR). Dalam perjalanan pulang, salah satu perahu terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang.Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, satu mahasiswa meninggal (Septian), sementara Bagus sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan meninggal oleh warga sekitar.Koordinasi Pemulangan JenazahUGM melalui DPkM dan fakultas terkait saat ini tengah melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Pemerintah Provinsi Maluku, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta KAGAMA Maluku. "Fokus utama adalah penanganan darurat, pendampingan psikologis bagi mahasiswa lain, serta proses pemulangan jenazah ke daerah asal," kata Rustamadji.“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga warga setempat. Bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi sulit ini,” ujar Rustamadji.UGM berkomitmen untuk terus memastikan perlindungan dan keselamatan seluruh peserta KKN-PPM, serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan di lapangan.