Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri kabinet bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu (2/7). Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat PresidenPresiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengapresiasi tinggi tingkat koordinasi antara Indonesia dan Arab Saudi dalam memastikan kenyamanan dan kesejahteraan jemaah haji dan umrah asal Indonesia."Pihak Indonesia juga memuji tingkat koordinasi antara kedua negara dalam memastikan kenyamanan dan kesejahteraan jamaah haji dan umrah Indonesia," demikian tertulis dalam keterang resmi pernyataan bersama kedua negara, Rabu (2/7).Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Kerajaan Arab Saudi dalam melayani Dua Masjid Suci serta jemaah haji dan umrah dari seluruh dunia. Layanan yang diberikan dinilai sangat membantu jamaah asal Indonesia dalam menjalankan ibadah secara khusyuk dan aman.Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri kabinet bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu (2/7). Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat PresidenKedua negara juga membahas langkah-langkah untuk semakin memperkuat kerja sama pelayanan jemaah haji di masa mendatang."Kedua belah pihak membahas cara-cara untuk lebih memperkuat kerja sama dalam memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia," lanjutnya.Tidak hanya soal layanan ibadah, pertemuan itu juga membahas kerja sama bilateral di bidang kesehatan. Kedua belah pihak menyatakan keinginan bersama untuk memperkuat kolaborasi, terutama terkait pelaksanaan persyaratan kesehatan bagi jemaah haji dan umrah.Jemaah haji Indonesia bersiap menaiki bus selawat seusai menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram di terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Minggu (11/5/2025). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTOSelain itu, Indonesia dan Arab Saudi menyepakati pentingnya mendukung investasi di sektor kesehatan, termasuk dalam industri farmasi, pengembangan vaksin, serta teknologi kesehatan."Pentingnya kerja sama pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan juga menjadi perhatian kedua negara. Investasi dalam pelatihan tenaga medis, pertukaran pengetahuan, dan penelitian teknologi kesehatan menjadi salah satu prioritas untuk direalisasikan ke depan," bunyi lanjutan pernyataan tersebut.