Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Akademi Militer, Magelang. (Sumber: Muchlis Jr/BPMI Setpres)JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menilai, undangan yang disampaikan kepada Indonesia untuk mengirimkan delegasinya mengikuti parade militer dalam perayaan Bastille Day 2025 di Paris, Prancis bulan depan, merupakan kehormatan, kepercayaan dan diplomasi yang harus dipertanggungjawabkan dengan memberikan penampilan terbaik.Sebelum undangan dari Prancis, Indonesia sukses menjawab undangan dan kehormatan tampil pada Republic Day di Kartavya Path, New Delhi, India pada 26 Januari lalu. Ketika itu Indonesia mengirimkan 352 delegasi, termasuk Genderang Suling Canka Lokananta dan pasukan defile.Dalam wawancara dengan VOI.id Brigjen TNI Wahyu menjelaskan, undangan bagi Indonesia untuk mengirimkan delegasinya ke Bastille Day bermula pada saat kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada 27-29 Mei lalu."Pada saat kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengajak Beliau ke Akademi Militer, karena ada agenda (kunjungan) ke Candi Borobudur," jelas Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Selasa 24 Juni.Menurut Brigjen TNI Wahyu, Presiden Prabowo dalam beberapa kesempatan sebelumnya juga mengajak pemimpin negara lain yang berkunjung ke Indonesia untuk mengunjungi Akademi Militer.Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Akademi Militer, Magelang. (Sumber: Muchlis Jr/BPMI Setpres)Lebih jauh Kadispenad menjelaskan, usai rangkaian acara kunjungan di Akademi Militer, Presiden Prabowo dan Presiden Macron bersantap siang dengan selurun rombongan kedua negara dan seluruh taruna di ruang makan Akademi Militer."Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo dalam sambutannya menyampaikan Indonesia diundang oleh Presiden Macron untuk mengisi salah satu rangkaian kegiatan pada Bastille Day 14 Juli," ungkap Kadispenad yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mendampingi Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak."Ini merupakan kehormatan bagi kita semua," Brigjen TNI Wahyu menekankan."Presiden Prabowo juga menyampaikan di hadapan Presiden Macron, selain personel TNI AD, AL dan AU, juga akan dilibatkan unsur dari Kepolisian Republik Indonesia," tambahnya.Untuk kegiatan kali ini, perwakilan Indonesia untuk parade defile terdiri dari prajurit TNI AD, AL dan AU. Sementara untuk drumband yang menyertai terdiri dari Taruna Akademi Militer, Akademi Angkatan Udara, Akademi Angkatan Laut dan Akademi Kepolisian Republik Indonesia.Total keseluruhan delegasi Indonesia terdiri dari 495 orang, termasuk kru dan pendukung. Jumlah total personel parade defile terdiri dari 262 orang, dengan 88 orang di antaranya dari TNI AD.Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. (VOI/Karisa Aurelia Tukan)Sementara, jumlah personel drumband integratif akan terdiri dari 100 taruna Akademi Militer, 37 taruna Akademi Angkatan Laut, 37 taruna Akademia Angkatan Udara dan 15 taruna Akademi Kepolisian.TNI bergerak cepat dengan mempercayakan Staf Latihan Markas Besar TNI AD untuk mengkoordinasikan persiapan dan latihan delegasi Indonesia. Selain kemampuan fisik, pengetahuan (bahasa) dan Peraturan Baris Berbaris (PBB), mental yang baik menjadi syarat seleksi bagi personel TNI AD yang terpilih dalam delegasi kali ini. Kesempatan ini terbuka untuk seluruh prajurit TNI."TNI AD khususnya pada suatu kegiatan yang membawa nama bangsa dan negara, kita berikan kesempatan kepada semua prajurit dari seluruh wilayah Tanah Air," jelas Kadispenad."Mental yang baik itu implikasinya banyak. Kalau mental kita kuat, latihan seberat apa pun bisa dilewati dengan baik," jelasnya mengenai penekanan pada mental personel delegasi."Bastille Day merupakan Hari Nasional Prancis, tidak sembarang orang bisa perform pada event sebesar itu," lanjutnya.Kadispenad mengungkapkan, usai kunjungan kenegaraan ke Singapura dan Rusia, Presiden Prabowo Subianto meninjau latihan delegasi Indonesia di Lanud Halim Perdanakusuma beberapa waktu lalu.Presiden menekankan, undangan ini merupakan kehormatan, kepercayaan yang diberikan Presiden Macron khususnya, serta Republik Prancis umumnya, kepada Bangsa Indonesia, dalam hal ini TNI dan Polri, kata Kadispenad."Siapkan dengan baik, kepercayaan yang diberikan Prancis harus dijawab dengan penampilan terbaik," ujar Presiden Prabowo, menurut Kadispenad.Sementara, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam suatu pengarahan mengingatkan pentingnya persiapan yang terbaik untuk hasil yang terbaik, karena membawa nama baik Bangsa Indonesia dan khususnya TNI AD, kata Kadispenad.Sebagai bagian dari latihan dan persiapan, seluruh delegasi Indonesia nantinya juga penyesuaian medan, cuaca, hingga ritme PBB yang akan dipakai dalam defile.Delegasi Indonesia saat tampil di Republik Day India. (Sumber: Laily Rachev/BPMI Setpres)Rencananya, delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Paban II/Minlat Slatad Kolonel Inf. Daru Cahyadi sebagai Komandan Kontingen, serta Pabandya Staflat TNI AD Letkol Inf Eka Wira Dharmawan sebagai Wakil Komandan Kontingen.Kadispenad meyakini, keberhasilan Delegasi Indonesia di India tidak akan membebani delegasi yang akan berangkat ke Prancis."Saya tidak terlibat langsung dalam kegiatan di India. Tetapi saya meyakini, tidak ada beban buat prajurit, yang ada adalah kebanggaan, motivasi dan itu membuat prajurit semakin bersemangat," ujar Kadispenad."Kebanggaan, kehormatan itu membuat moril kita menjadi tinggi. Saya meyakini nanti di Prancis, InshaaAlah kita bisa menampilkan yang terbaik, dengan persiapan terbaik dan pengalaman di India," tandasnya.Brigjen TNI Wahyu mengatakan, kepercayaan dan kehormatan untuk tampilnya delegasi Indonesia dalam Bastille Day di Prancis sebagai bagian dari diplomasi yang banyak jenisnya, termasuk latihan bersama, pertukaran perwira, hingga misi PBB.Latihan delegasi Indonesia yang akan mengikuti parade militer pada Bastille Day 2025 di Prancis. (Instagram/Akademi TNI)"Buat saya, ini bagian dari diplomasi. Pengiriman kontingen dalam hari besar negara lain atau undangan yang diberikan negara-negara tertentu agar kita berpartisipasi dalam event di tempat mereka, itu salah satu bentuk keberhasilan diplomasi militer yang kita laksanakan selama ini," jelasnya."Diplomasi militer itu salah satu yang mendukung diplomasi secara umum bangsa kita, sehingga kita bisa punya banyak relasi, teman, sperti kata Presiden Prabowo, "Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak"," lanjut Kadispenad."Ini semakin menegaskan kepada dunia, kita non blok, tidak memihak pada satu aliansi tertentu, kita bersahabat dengan semua bangsa," ujarnya menggarisbawahi.Ia menambahkan, banyak manfaat yang bisa diambil dari keikutsertaan Indonesia dalam Bastille Day mendatang, bukan hanya semata-mata menunjukkan kemampuan angkatan bersenjata, tetapi banyak hal-hal strategis."Kehormatan dan kepercayaan ini harus dipertanggungjawabkan dengan penampilan yang terbaik," kata Brigjen TNI Wahyu."Sehingga kepercayaan yang diberikan karena respek bangsa lain terhadap Bangsa Indonesia betul-betul bisa kita buktikan. Sehingga ke depan Indonesia akan semakin dihargai, sebagai negara yang besar dan bisa berdiri sama tegak dengan yang lain," pungkas Kadispenad.Rencananya, delegasi Indonesia akan berangkat ke Prancis pada 7 Juli untuk melakukan penyesuaian dan adaptasi, sementara Bastille Day digelar pada 14 Juli.Diketahui, Bastille Day atau La Fête Nationale adalah Hari Nasional Republik Prancis yang digelar setiap tahun. Ini merujuk penyerbuan Bastille pada 14 Juli 1789 yang dinilai awal Revolusi Prancis.Parade militer menjadi salah satu rangkaian perayaan Bastille Day. Parade mulai digelar tahun 1880, menjadikannya salah satu parade militer tertua di dunia melewati Avenue des Champs-Élysées dari Place Charles de Gaulle, yang berpusat di sekitar Arc de Triomphe, hingga Place de la Concorde.