Evakuasi jalur pendakian di Gunung Rinjani (ANTARA)JAKARTA - Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana meninjau standar operasional prosedur (SOP) kegiatan wisata ekstrem di Indonesia. Belajar dari insiden tragis yang terjadi pada wisatawan Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, penegakan standar keselamatan jadi sorotan utama.Menurut siaran pers kementerian di Jakarta yang dikutip dari ANTARA, Minggu 29 Juni, wisatawan asal Brasil bernama Juliana Marins (26) terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni dan jenazahnya ditemukan pada 24 Juni 2025."Insiden ini mengingatkan kita bahwa setiap destinasi wisata ekstrem mengandung risiko serius," kata Widiyanti.Dia menekankan pentingnya penegakan SOP wisata ekstrem secara menyeluruh guna mencegah tragedi serupa terulang pada masa mendatang."Kami ingin menegaskan kewajiban ketat untuk mematuhi SOP yang telah diatur. Kepatuhan terhadap prosedur ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi benteng utama dalam meminimalkan insiden fatal," katanya.Ia menambahkan, SOP pendakian Gunung Rinjani tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor 19 Tahun 2022.Kementerian Pariwisata bersama kementerian dan lembaga terkait berusaha memastikan SOP keamanan dan keselamatan ditegakkan di daerah tujuan wisata ekstrem.Selain menyerukan penegakan SOP keamanan dan keselamatan, Kementerian Pariwisata meminta para pengelola destinasi pariwisata ekstrem mengawasi dan mengaudit semua operator serta pemandu yang bekerja di daerah tujuan wisata ekstrem guna memastikan semuanya sudah memenuhi persyaratan.Menteri Pariwisata menyampaikan bahwa para pemandu wisata dan porter di daerah tujuan wisata ekstrem seperti Gunung Rinjani perlu mendapat pelatihan ulang mengenai upaya keselamatan, evakuasi darurat, dan komunikasi krisis.Pemerintah juga menggiatkan kegiatan edukasi bagi wisatawan guna meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya menggunakan jasa operator resmi, mengenakan perlengkapan keselamatan, dan memahami informasi risiko sebelum melakukan aktivitas wisata ekstrem.Selain itu, pemerintah menganjurkan wisatawan untuk memilih pemandu bersertifikat dan mematuhi protokol keselamatan saat melakukan kegiatan di tempat wisata ekstrem.