100 Titik Sekolah Rakyat Dibangun, Progres Nasional Capai 83 Persen

Wait 5 sec.

Sekolah Rakyat Berasrama meninjau fasilitas gedung yang akan mereka tempati untuk mengenyam pendidikan tingkat SMP di Sentra Handayani Kementerian Sosial, Batu Apus, Jakarta, Minggu (29/5/2025). (ANTARA)JAKARTA - Sekolah rakyat (SR) yang berlokasi di Sentra Handayani, Jalan PPA No.1, Cipayung, Bambu Apus, Jakarta Timur dilaporkan siap beroperasi pada pertengahan Juli 2025. Direncanakan sekolah ini akan menampung sebanyak 75 siswa dari keluarga dengan kategori miskin ekstrem.Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul diketahui meninjau langsung kondisi sekolah tersebut hari ini, Minggu (29/6/2025) bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.Gus Ipul menyatakan, proses renovasi sekolah telah memasuki tahap finalisasi dan siap menggelar masa orientasi bagi siswa dan guru pada 14 Juli 2025."Ini tahap finalisasi, insyaallah pada 14 Juli 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo kita mulai dulu materikulasi atau masa orientasi siswa dan guru," ungkap Gus Ipul kepada media usai meninjau gedung sekolah rakyat, Minggu 29 Juni.Dalam kunjungan tersebut, Gus Ipul juga mengundang para calon siswa beserta wali siswa untuk meninjau langsung fasilitas sekolah untuk diperkenalkan dengan lingkungan belajar yang akan digunakan dalam proses belajar dan mengajar mendatang.Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan, pembangunan sekolah rakyat di kawasan Sentra Handayani sejauh ini telah mencapai 92%. Dari 100 titik sekolah rakyat yang tersebar di berbagai daerah, rata-rata progres pembangunan secara nasional telah mencapai 83%."Yang di lokasi ini sudah 90% mungkin ya 92%, sementara di beberapa tempat masih antara 88-90%. Jadi secara rata-rata pembangunan sekolah rakyat di seluruh Indonesia sudah 83%," jelas Dody.Program sekolah rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025. Targetnya, sebanyak 200 titik sekolah rakyat akan dibangun di seluruh Indonesia.Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi masyarakat kategori Desil 1 dan 2, yaitu kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah secara nasional. Program ini mencakup jenjang pendidikan dasar hingga menengah, mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) sebagai bentuk dukungan negara untuk akses pendidikan yang merata bagi masyarakat miskin ekstrem.