Dirjen IAEA Rafael Grossi. (Wikimedia Commons/IAEA Imagebank)JAKARTA - Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan Iran dapat melanjutkan pengayaan uranium dalam beberapa bulan, menimbulkan menimbulkan keraguan tentang seberapa efektif serangan Amerika Serikat untuk menghancurkan program nuklir Teheran.Presiden AS Donald Trump mengumumkan militernya berhasil melakukan serangan ke fasilitas nuklir Iran di Natanz, Isfahan dan Fordow. pada 21 Juni lalu."Kapasitas yang mereka miliki ada di sana. Mereka dapat memiliki, Anda tahu, dalam hitungan bulan, saya akan katakan, beberapa kaskade sentrifus yang berputar dan memproduksi uranium yang diperkaya, atau kurang dari itu," kata Grossi dalam wawancara dengan CBS News, dikutip dari Reuters 30 Juni.Pejabat AS menyatakan serangan mereka meluluhlantakkan situs nuklir utama di Iran, meskipun Presiden Trump mengatakan pada Hari Jumat akan mempertimbangkan untuk mengebom Iran lagi jika Teheran memperkaya uranium ke tingkat yang mengkhawatirkan."Terus terang, seseorang tidak dapat mengklaim semuanya telah menghilang dan tidak ada apa pun di sana," tambahnya, menurut transkrip wawancara di "Face the Nation" dengan Margaret Brennan akan ditayangkan Hari Minggu.Dengan mengatakan ingin menghilangkan kemungkinan Teheran mengembangkan senjata nuklir, Israel melancarkan serangan terhadap Iran awal bulan ini, yang memicu perang udara selama 12 hari yang akhirnya diikuti oleh AS.Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.Grossi mengatakan serangan terhadap lokasi di Fordow, Natanz, dan Isfahan telah secara signifikan menghambat kemampuan Iran untuk mengubah dan memperkaya uranium."Jelas bahwa telah terjadi kerusakan parah, tetapi itu bukan kerusakan total," jelas Grossi, seperti dikutip dari CNN."Iran memiliki kapasitas di sana; kapasitas industri dan teknologi. Jadi jika mereka menginginkannya, mereka akan dapat mulai melakukan ini lagi," lanjutnya.Namun, negara-negara Barat menekankan kemajuan nuklir Iran memberinya perolehan pengetahuan yang tidak dapat dikembalikan, yang menunjukkan bahwa meskipun kehilangan para ahli atau fasilitas dapat memperlambat kemajuan, kemajuan tersebut bersifat permanen."Iran adalah negara yang sangat canggih dalam hal teknologi nuklir," kata Grossi."Jadi Anda tidak dapat membatalkan ini. Anda tidak dapat membatalkan pengetahuan yang Anda miliki atau kapasitas yang Anda miliki."Grossi juga ditanya tentang laporan Iran yang memindahkan stok uraniumnya yang sangat diperkaya menjelang serangan AS dan mengatakan tidak jelas di mana bahan itu berada."Jadi beberapa bisa saja hancur sebagai bagian dari serangan itu, tetapi beberapa bisa saja dipindahkan," tandas Grossi.