Wakil Menteri Koperasi/ANTARA HO KemenkopJAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) memastikan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih bisa menyerap tenaga kerja di desa. Pasalnya, hampir sebagian besar anak muda di desa sulit mencari lapangan pekerjaan.Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan, pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mensejahterakan warga desa, termasuk di Papua Barat.Ferry menyampaikan, koperasi sejatinya didorong menjadi pusat layanan ekonomi rakyat, dikelola secara profesional dan menjadi ruang kolaborasi masyarakat membangun kesejahteraan bersama."Kopdes/Kel Merah Putih adalah manifestasi pendekatan kesejahteraan oleh negara dan menjadikan masyarakat Papua sebagi subyek dari ekonomi," ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 28 Juni.Terlebih, kata dia, selama ini para petani, nelayan dan penggerak ekonomi rakyat lainnya, kurang mendapat keadilan secara ekonomi, termasuk di Papua Barat. Salah satunya lantaran keuntungan yang diambil para tengkulak atau middleman.Namun, Ferry meyakini keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih dapat memutus mata rantai distribusi yang terlalu panjang. Dengan demikian, masyarakat desa mendapatkan harga lebih terjangkau.Dia pun berharap, Kopdes/Kel Merah Putih juga dapat meminimalisir masyarakat desa yang terjebak di lingkaran rentenir, tengkulak maupun pinjaman online (pinjol)."Dengan adanya Kopdes/Kel Merah Putih, segala hal rentenir, tengkulak dan pinjaman online bisa dihapus atau diminimalisir," katanya.Selain itu, lanjut Ferry, 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih nantinya akan menyerap tenaga kerja di desa. Mengingat, kata dia, hampir sebagian besar anak muda di desa kesulitan mencari lapangan pekerjaan dan berpindah ke kota."Adanya Kopdes/Kel Merah Putih di desa-desa akan menyerap banyak tenaga kerja, khususnya kaum muda terdidik agar tidak urbanisasi lagi," ucap Ferry.Menurut Ferry, selama tiga bulan ke depan, yakni Juli-Oktober 2025, tahapan yang akan dilakukan adalah mempersiapkan model bisnis, mempersiapkan modul-modul pelatihan untuk mempersiapkan SDM-SDM, pengawas, pengurus dan pengelola Kopdes/Kel Merah Putih."Jadi, tiga bulan ini kami masuk tahap kedua, tahap yang sebenarnya juga makin membutuhkan kerja sama, karena ini juga tahap tidak mudah," pungkasnya.